Pandemi Covid-19 Masih Jauh dari Kata Selesai

Ilustrasi covid-19 Foto: Unair News

JagatBisnis.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Selasa (12/7/2022), pandemi virus corona masih jauh dari kata selesai.

Menilik gelombang baru yang bermunculan di seluruh dunia, pihaknya menyuarakan kekhawatiran bahwa virus itu menyebar bebas.

Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengkhawatirkan bahwa jumlah kasus terus meningkat. Akibatnya, sistem serta petugas kesehatan yang sudah kewalahan menghadapi tekanan lebih lanjut.

“Ketika virus mendorong kita, kita harus melawan. Kita berada dalam posisi yang jauh lebih baik daripada saat awal pandemi,” jelas Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga :   Apotek K-24 Siapkan Layanan Khusus K-24 Isoman Store

“Tentu saja, telah ada banyak kemajuan. Kita memiliki alat yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi, rawat inap, dan kematian. Namun, kita tidak boleh menyia-nyiakannya,” sambung dia.

Merespons peningkatan penularan virus dan pasien rawat inap, Tedros mendesak pemerintah untuk menerapkan upaya yang telah diuji. Dia merujuk pada penggunaan masker, peningkatan ventilasi, serta protokol pengujian dan perawatan.

Pada Jumat lalu, Komite Darurat WHO mengadakan pertemuan melalui konferensi video. Mereka memutuskan bahwa pandemi COVID tetap menjadi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD).

Baca Juga :   Tak Pakai Masker, 10.678 Warga DKI Jakarta Disanksi Sapu Jalan

Direktur Program Darurat Kesehatan WHO, Michael Ryan, melaporkan peningkatan kasus corona dalam pertemuan itu. Dia menerangkan, kasus COVID global yang dilaporkan ke WHO meningkat 30 persen selama dua pekan terakhir.

Peningkatan ini didorong terutama oleh sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5. Pencabutan kebijakan-kebijakan kesehatan masyarakat dan sosial juga berkontribusi terhadap lonjakan kasus.

Ryan menjelaskan, perubahan dalam kebijakan tes corona baru-baru ini turut menghambat deteksi kasus dan pemantauan evolusi virus.

Baca Juga :   Efektifkah Usai Divaksin karena Adanya Mutasi Virus Corona B117?

Komite Darurat WHO menyampaikan keprihatinan atas berkurangnya upaya tes corona secara drastis. Pihaknya mengatakan, keputusan itu mengakibatkan berkurangnya pengawasan dan pengurutan genom.

Sebab, lintasan evolusi virus dan karakteristik varian yang muncul tetap tidak dapat dipastikan dan diprediksi. Tidak adanya langkah-langkah untuk mengurangi penularan lantas meningkatkan kemungkinan munculnya varian baru yang lebih kuat.

“Ini menghambat penilaian varian virus yang saat ini beredar dan muncul,” ungkap WHO. (pia)

MIXADVERT JASAPRO