Balon Udara Sering Melambungkan Konflik Korsel-Korut

JagatBisnis.com – Balon udara menjadi tradisi di sejumlah daerah di Tanah Air untuk menyambut Lebaran. Namun, balon udara ternyata juga bisa memanaskan hubungan antarnegara seperti Korea Utara dan Korea Selatan. Balon udara jadi alat propaganda dan sering dituding sebagai biang kerok masalah.

Mungkin Anda masih ingat film kontroversial berjudul ‘The Interview’ yang tayang pada 2014 silam. Film komedi dan laga ini sempat membuat hubungan Amerika Serikat bersama Korea Selatan kontra Korea Utara memanas. Beberapa adegan di film ini dinilai mengolok-olok Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Pemerintah Korut juga mengatakan film tersebut memicu kebencian dan amarah warga serta prajuritnya karena bersifat provokatif.

Film ‘The Interview’ menceritakan tentang Dave Skylark (James Franco) dan produser Aaron Rapoport (Seth Rogen) yang memiliki acara populer, ‘Skylark Tonight’. Kepopuleran acara tersebut tersebar hingga Korea Utara. Mereka kemudian mengetahui bahwa Kim Jong-un (Randall Park) juga menggemari acara itu.

Baca Juga :   Kekurangan Pasokan Obat, Korea Utara Darurat COVID-19

Skylark dan Rapoport ingin mewawancarai Kim Jong-un untuk melegitimasi status mereka sebagai jurnalis. Keduanya bersiap terbang ke Pyongyang untuk bertemu pimpinan Korea Utara tersebut. Namun, rencana itu diketahui CIA. Badan Intelijen Pusat AS itu langsung merekrut keduanya untuk membantu pembunuhan Kim Jong-un. Rapoport menyetujui ide CIA karena diiming-imingi hadiah besar. Hingga akhirnya, keduanya tiba di Korea Utara dan melakukan rencananya itu.

Baca Juga :   Penampakan Rudal Balistik Supersonik Paling Berbahaya Milik Korut

Film ini dianggap propaganda dan bisa menjadi pemicu perang karena menjelek-jelekkan Kim Jong-un. Korut sangat sensitif terhadap segala upaya luar untuk melemahkan kepemimpinan Kim Jong-un dan melemahkan kendali absolutnya atas 26 juta penduduk negara itu. Karena itu Pyongyang melarang peredaran film ini di negaranya.

Korut memang sangat tertutup termasuk dalam hal jaringan internet. Karena itu sulit bagi warganya untuk menonton film ini. Para aktivis dan warga dari negara tetangganya Korea Selatan berupaya agar warga Korut bisa menonton film ini sebagai upaya propaganda. Akhirnya puluhan ribu salinan film lewat DVD dan flashdisk ‘The Interview’ buatan Sony Picture ini pun terbang melintasi batas negara menuju Korut dengan perantaan balon udara.

Baca Juga :   Atasi Ancaman Nuklir Korut, AS Dekati China

Seorang pembelot Korea Utara yang kini berada di Korea Selatan, Lee Min-bok, sempat mengklaim telah mengirimkan 80 ribu salinan film yang isinya dianggap menghina pemimpin Korea Utara itu. “Jika Anda mengatakan kebenaran di Korea Utara, Anda akan mati. Tapi dengan menggunakan balon dari sini, saya bisa menyampaikan kebenaran dengan aman,” ujar Min-bok, saat itu. (pia)

MIXADVERT JASAPRO