Warga Garut Dapat Bantuan Layanan Gizi dan Kesehatan Dari Dompet Dhuafa dan Komunitas Muslim Indonesia di Selandia Baru

JagatBisnis.com –  Data hasil BPB (Bulan Penimbangan Balita) pada September 2021, Garut menjadi salah satu kabupaten yang mendapatkan prioritas penanggulangan stunting di Indonesia. Sedangkan kelurahan Sukamentri merupakan salah satu kelurahan di wilayah kerja PKM Guntur di Kota Garut yang memiliki 294 balita yang 152 diantaranya memiliki status gizi yang kurang. Untuk menurunkan prevalensi kurang gizi pada balita, Dompet Dhuafa melakukan upaya melalui pemberdayaan masyarakat yaitu dengan membentuk Pos Gizi di wilayah kelurahan Sukamentri, kecamatan Garut Kota, Jawa Barat.

Tidak hanya Dompet Dhuafa, Komunitas para warga muslim Indonesia yang berada di Auckland, Selandia Baru (Indonesian Muslim Society In Auckland, disebut Humia Trust) turut peduli terhadap para balita generasi Tanah Air. Bersama-sama, Dompet Dhuafa dan Humia Trust menggelar program Pos Gizi bagi balita dan para orangtua kelurahan Sukamantri. Selama 28 hari sejak 13 Juni 2022 hingga 21 Juli 2022, tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa dibantu oleh para kader dan Puskesmas Guntur melakukan rangkaian aksi layanan kesehatan terhadap 100 anak Sukamantri.

“Dukungan ini merupakan bentuk pelaksanaan penyaluran dana zakat mall dari para anggota Humia. Para orangtua di Selandia Baru sadar akan pentingnya gizi yang sehat dan seimbang bagi para balita. Mereka menitipkan amanah kepada Dompet Dhuafa untuk melakukan pemantauan gizi terhadap anak-anak di Garut, dilanjutkan dengan berbagai aksi kesehatan lain dalam kurun waktu kurang-lebih satu bulan. Semoga anak-anak di sini semakin bugar sehat,” ucap Selvy Safitri selaku International Partnership Dompet Dhuafa, pada saat aksi screening gizi di Pos Gizi Sukamentri, Jumat kemarin (24/6/2022).

Baca Juga :   Outbond BERES XXIX DD Waspada & UPZ Bank Sumut Ciptakan Pelaku Usaha Baru

Pada kesempatan yang sama juga dihadiri oleh Kepala Puskesmas Guntur, Rohmalia serta Lurah Sukamentri, Suherman. Rohmalia menjelaskan, saat ini banyak sekali (sebesar 32 persen dari jumlah balita di kabupaten Garut) mengalami stunting, yaitu anak gagal tumbuh. Maka itu pada kesempatan ini semua anak balita yang mengalami gagal tumbuh harus diperhatikan.

Baca Juga :   Sound Of Humanity, Satu Rasa Kemanusiaan Bagi Palestina

“Bapak dan ibu harus memperhatikan gizi anak-anaknya sejak dari dalam kandungan. Harus juga memerhatikan lingkungan terutama jamban yang sehat. Gizi yang seimbang harus dipenuhi,” tuturnya.

Ia lanjut menjelaskan, bahwa program Pos Gizi ini menjadi salah satu inovasi gizi untuk mencegah stunting. Kekurangan gizi pada umumnya disebabkan oleh pemberian asupan makan atau pola asuh yang tidak benar. Dengan adanya program Pos Gizi maka diharapkan kurang gizi bisa teratasi dengan perubahan perilaku. Pada setiap kegiatan Pos Gizi, orangtua harus belajar perilaku positif bersama-sama dan mempraktikannya di rumah.

Baca Juga :   Dompet Dhuafa Gelar Tarhib Ramadhan 1442 H Dengan Sederet Kegiatan Kebaikan dan Ajakan Berbagi Lagi

“Terimakasih kepada Dompet Dhuafa dan Humia Trust yang hadir di tengah-tengah masyarakat Sukamentri. Mudah-mudahan para donatur dilimpahkan keberkahan oleh Allah,” ucap Suherman dalam sambutannya.

Filly Muharani, tim LKC Dompet Dhuafa selaku pelaksana program ini menyebutkan, tujuan diselenggarakannya pos gizi ini adalah untuk memulihkan anak-anak kurang gizi yang diidentifikasi di dalam masyarakat. Juga memungkinkan keluarga mempertahankan status gizi anak di rumah masing-masing secara mandiri. Selain itu juga mencegah kekurangan gizi pada anak-anak yang akan lahir kemudian dalam masyarakat melalui perilaku ibu, pengasuhan anak, pemberian makan, kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan.(jbo)

MIXADVERT JASAPRO