Kapal Wisata KLM Tiana Tenggelam di Labuan Bajo

JagatBisnis.com – Pasca tenggelamnya kapal wisata KLM Tiana Liveaboard di perairan Pulau Kambing, Labuan Bajo, NTT yang menewaskan adik dan ibu dari artis Ayu Anjani, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno langsung kirim tim peninjau.

Saat ini, tim peninjau (review) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkeraf) tengah bekerja. Melakukan penelusuran serta kajian terkait standar-standar kapal wisata dan pelayanan wisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penugasan ini diberikan sebagai respons atas insiden kapal wisata KLM Tiana yang tenggelam di Labuan Bajo. Setiap kapal yang beroperasi di kawasan wisata harus memenuhi standar cleanliness, health, safety, and environment sustainability (CHSE) bisa dipatuhi oleh pelaku industri pariwisata.

Baca Juga :   Kapal Pengangkut 30 PMI Ilegal Kecelakaan, 7 Orang Dalam Pencarian

“Kejadian ini tidak boleh terulang lagi. Oleh karena itu, sama seperti di darat, kami juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dengan dinas pemerintahan setempat. Apalagi ini musim liburan dan makin banyak dituntut, agar fasilitas pariwisata transportasi terutama ini (kapal wisata) mengikuti kaidah-kaidah keselamatan,” kata Menteri Sandi di Jakarta, Kamis malam (30/6/2022).

Selanjutnya, Menteri Sandi menyampaikan duka cita yang mendalam dan rasa prihatin kepada keluarga korban atas insiden kecelakaan kapal wisatawan di Labuan Bajo. Pada Selasa pagi (28/6), kapal wisata bernama KLM Tiana tenggelam di perairan Pulau Kambing dengan rute pelayaran Pelabuhan ASDP Labuan Bajo menuju Pulau Padar.

Baca Juga :   Tabrak Pembatas Jembatan, 2 Pelajar di Sorong Tewas di Tempat

Cuaca buruk dan gelombang tinggi menyebabkan kapal tenggelam di lokasi tersebut. Kapal itu mengangkut 18 orang penumpang dan enam orang anak buah kapal.

Sebanyak dua wisatawan dilaporkan meninggal dunia dalam insiden kapal wisata tenggelam tersebut. Pemerintah menegaskan akan meningkatkan pemantauan dan pengawasan terhadap nakhoda dan kelayakan kapal wisata, serta melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para penggiat wisata di Labuan Bajo.

Selain itu, pemerintah akan melakukan koordinasi agar seluruh standar operasional prosedur yang berkaitan dengan keselamatan, dari perahu maupun juga kelayakan dari nakhoda, menjadi perhatian bersama. “Kami harus mampu menertibkan perahu-perahu ilegal karena banyak sekali yang tidak terdaftar dan tidak mengikuti standar keselamatan, seperti pelampung, breafing sebelum berlayar dan lain sebagainya,” kata Menteri Sandiaga.

Baca Juga :   Terobos Perlintasan KA, Pemotor Tewas Tersambar Kereta

“Banyak perahu itu digunakan untuk tempat tidur oleh para wisatawan dan pengelolanya yang tidak sesuai dengan peruntukannya sehingga jika cuaca berubah menjadi buruk, kapal-kapal itu tidak siap untuk melindungi para wisatawan yang diangkut oleh kapal tersebut,” imbuh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu. (pia)

MIXADVERT JASAPRO