Menang atau Kalah, Peluang PDIP Ada di Pemilu 2024

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

JagatBisnis.com –  Pesta demokrasi lima tahunan bakal digelar dua tahun lagi. PDI Perjuangan yang berkuasa di pemerintahan selama dua periode ini telah bersiap-siap menghadapi Pemilu pada Februari 2024. Sebagai partai dengan perolehan kursi terbanyak di DPR RI pada Pemilu 2019, PDIP dinilai memiliki peluang cukup besar untuk bisa melanjutkan kekuasaannya pada periode mendatang.

Pengamat Politik Lingkar Studi Nusantara (LSN), Achmad Richard Supriyanto pada Minggu (26/6/2022), mencermati PDIP akan meraih kemenangan hattrick atau ketiga kalinya bila terus meniupkan pencapaian pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sektor infrastruktur.

Sebab, menurut Richard, masyarakat akan tersedot perhatiannya bila terus dipertontonkan sejumlah infrastruktur yang dibangun di era pemerintahan Jokowi.

Baca Juga :   Megawati dan Puan Tak Hadir di Pernikahan Adik Jokowi, Ini Alasannya

Sebaliknya, Richard menilai PDIP bakal dibayangi kekalahan bila melakukan praktik politik kebencian yang mengoyak tatanan dan tenun kebangsaan.

“Kalau PDlP ingin merebut kembali kemenangan harus berbaik baik kepada rakyat, tidak melakukan politik kebencian, karena PDlP masih potensi menang dengan infrastruktur pemerintahan hari ini,” kata Richard.

Baca Juga :   Sekjen Gerindra Temui Sekjen PDIP Hasto, Ini yang Dibahas

Terlebih, PDIP akan semakin menerima mimpi buruk bila politik kebencianya ditambah dengan sejumlah permasalahan lain yang berdampak langsung dengan masyarakat.

“Walaupun partai penguasa, akan tetapi banyak juga catatan di era pemerintahan Jokowi, dari hal-hal kebijakan, pengesahan UU, minyak mahal dan sebagainya,” terangnya.

Baca Juga :   Megawati Digugat Mantan Kader Hingga Rp40 Miliyar

Untuk itu, Jokowi harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan yang merugikan rakyat, sebab bukan hanya akan menyisakan catatan buruk di akhir masa jabatan Jokowi tapi juga menurunkan perolehan suara PDIP di Pemilu 2024.

“Dengan sisa dua tahun pemerintahan Jokowi saya melihatnya akan sangat hati-hati dalam menentukan arah kebijakan kembali, karena salah ambil keputusan berimbas kepada PDlP seutuhnya,” tutur Richard. (pia)

MIXADVERT JASAPRO