Dia menambahkan, pihaknya juga membuat sektor-sektor prioritas dalam penyaluran KUR, seperti perdagangan dan pertanian. Bahkan, penggunaan data analytic untuk memperkuat proses credit underwriting serta meningkatkan success rate restrukturisasi.
“Hal tersebut berdampak positif terhadap kualitas KUR yang disalurkan. Karena hingga Mei 2022 NPL KUR kami tercatat di kisaran 1,4 persen,” tutupnya. (*/eva)
Discussion about this post