Ekbis  

Tingkatkan Ekspor UMKM, Bea Cukai Gelar Asistensi bersama Pemda

JagatBisnis.com – Sejalan dengan arahan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Bea Cukai secara kontinu melakukan kegiatan asistensi kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bersama pemerintah daerah. Kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan pengetahuan para pelaku usaha terkait pengembangan produk dan potensi ekspornya.

Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana menyampaikan bahwa perekonomian nasional menghadapi banyak tantangan pasca pandemic Covid-19. Seperti kesulitan untuk menaikan kelas usaha, minimnya akses digitalisasi, kesulitan menembus pasar global, adanya hambatan dalam produktivitas, serta kurangnya layanan finansial. “Sinergi dan asistensi ini adalah salah satu upaya kami untuk mendorong peningkatan ekspor daerah dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN),” tegasnya.

Bea Cukai Jambi bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat serta Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Jambi melaksanakan kegiatan pelatihan dan asistensi UKM orientasi ekspor (09/06). Kegiatan ini turut dihadiri oleh pelaku UKM di Kuala Tungkal, perwakilan Desa Tungkal I, perwakilan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), dan Ketua Kelompok Petani Kopi Kuala Tungkal.

Baca Juga :   Gali Potensi Ekspor Produk Unggulan Daerah, Bea Cukai Galakkan Sinergi dengan Instansi Lain

Terkait kegiatan tersebut, Hatta mengatakan bahwa para pelaku UKM di wilayah Jambi penting untuk diberikan pemahaman terkait prosedur dan ketentuan ekspor bagi produk perikanan, terlebih beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para eksportir terkait produk yang akan diekspor, negara tujuan, dokumen yang diperlukan serta fasilitas ekspor yang disediakan oleh pemerintah.

Di wilayah Kalimantan, Bea Cukai Palangkaraya menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Sinergi untuk UMKM Kalteng Go Global”, Kamis (16/06). Turut dibahas beberapa permasalahan umum yang dihadapi oleh pelaku UMKM di Wilayah Kalteng, meliputi minimnya pemahaman atas regulasi peredaran produk baik lokal maupun internasional, kesulitan logistik terkait pengiriman produk lewat jalur udara maupun jalur laut via angkut darat, serta kesulitan pendanaan untuk pengadaan bahan baku dan barang modal produksi.
“Harapannya, setelah FGD ini pelaku UMKM di Wilayah Kalteng dapat merealisasikan kegiatan ekspornya lewat asistensi dan pendampingan bersama para stakeholder terkait,” ujar Hatta.

Baca Juga :   Bea Cukai Soekarno-Hatta Kembali Fasilitasi Kedatangan Vaksin Pfizer Tahap Kedua

Sebelumnya upaya serupa juga dilakukan Bea Cukai di Jawa Timur. Bea Cukai Juanda melakukan koordinasi dan asistensi atas pendalaman potensi UMKM di bidang perikanan, Rabu (15/06). Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut atas kegiatan pelepasan ekspor perdana komoditi ikan koi yang dilaksanakan bersama Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Surabaya (BKIPM) I pada pekan sebelumnya. Koordinasi dan asistensi dilaksanakan secara komprehensif mulai dari menjalin komunikasi dengan Bea Cukai Blitar, Dinas Perikanan Blitar, hingga pelaku usaha secara langsung.

Baca Juga :   Manfaatkan Kawasan Berikat dari Bea Cukai Yogyakarta, Perusahaan ini Ekspor 9 Ton APD ke Belgia

Sementara di Ambon (15/06), Tim Bakira Bangong Maluku Bea Cukai Ambon bersama Tim Dukung Ekspor Bea Cukai Ambon terus bersinergi dengan pemerintah daerah setempat mendorong pelaku UMKM untuk menuju pasar ekspor. Ada beberapa komoditi yang sudah berpotensi untuk ekspor dari Ambon, yaitu sektor non migas seperti pala, kayu balsa dan sektor perikanan.

“Harapannya, dengan sinergi dan asistensi ini dapat memberikan pemahaman bagi para UMKM terkait ketentuan-ketentuan yang diperlukan di bidang ekspor, serta mampu meningkatkan semangat para UMKM di seluruh Indonesia,” pungkas Hatta.(srv)

MIXADVERT JASAPRO