Fenomena Iklim La Nina Selimuti Lampung

JagatBisnis.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasium Klimatologi Pesawaran, Lampung, memprediksi musim kemarau tahun ini tidak terjadi seperti kemarau pada umumnya.

Secara umum, musim kemarau bersama dengan angin musim timur terjadi pada bulan Maret-September 2022. Namun di tahun ini kondisinya berbeda.

Suparji, Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Pesawaran, Lampung, mengatakan fenomena ini disebabkan beberapa faktor global dan regional.

“Tahun ini, ini yang bermain ada suhu muka laut, La Nina masih berlangsung meskipun menuju ke netral tapi kondisinya masih berlangsung La Nina nya,” kata Suparji saat dihubungi pada Rabu (22/6).

Baca Juga :   Sabtu Siang hingga Sore Hari Ini Jakarta Diprediksi Diguyur Hujan

La Nina ini yang menyebabkan fenomena alam, sehingga udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi.

Pergerakan arus Samudera Hindia di wilayah barat Lampung menunjukkan nilai negatif. Kalau perbandingan antara Samudra Hindia, Laut Barat Lampung dan Pantai Timur Afrika, menunjukkan nilai negatif.

“Maka udara dari Samudera Hindia akan masuk ke wilayah kita, dan La Nina masih terus berlangsung,” ungkapnya.

Baca Juga :   Jakarta hingga Bekasi Hari Ini Diprediksi Hujan

Tiga komponen tersebut menyebabkan potensi hujan di wilayah Provinsi Lampung di atas rata-rata 20 persen.

“Sehingga, kemarau akan tertekan, tahun ini tidak ada kemarau, atau kemarau basah,” kata Suparji.

Meski demikian, kemarau basah ini menguntungkan para petani, dikarenakan pasokan air untuk tanamannya selalu ada. Namun tidak untuk nelayan yang terhambat mata pencahariannya.

Menurut Suparji, kondisi kemarau basah ini telah terjadi tiga tahun berturut-turut. Sejak tahun 2020, 2021, hingga 2022.

Baca Juga :   Senin Ini, Warga Jakarta Diimbau Potensi Hujan Disertai Angin Kencang

“Tahun 2021 ada kemarau basah juga di bulan Juni akhir hingga Juli, dan tahun 2022 ini lebih basah,” sambungnya.

Oleh karena itu, kemarau tahun ini lebih tak nampak karena seperti musim hujan. Sejak masa peralihan dari musim hujan ke kemarau hingga menuju puncak musim kemarau masih tertutup La Nina.

BMKG turut mengimbau masyarakat tetap waspada dan mempersiapkan perlengkapan mengurangi dampak negatif saat hujan di bulan-bulan kemarau. (pia)

MIXADVERT JASAPRO