Dalam Sepekan, Kasus Harian Covid-19 Naik ke 500a-n

JagatBisnis.com –  Pemerintah pada Selasa (7/6) memperpanjang masa PPKM di Jawa Bali hingga 4 Juli 2022. Sebagian besar daerah termasuk Jakarta telah melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat.

Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan, 99 persen seluruh Kab/Kota di Indonesia menerapkan PPKM level 1. Hanya satu daerah yang menerapkan PPKM level 2 yaitu Kab. Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, dengan pemberlakuan PPKM level 1, sebenarnya kondisi Indonesia sudah mendekati endemi.

“PPKM level satu sama endemi mirip-mirip, sih, ya, kata aku, sih,” kata Budi pada Kamis (9/6) setelah menghadiri Raker bersama Komisi IX DPR RI.

Baca Juga :   Dalam Sehari Ada Tambahan 570 Kasus Covid-19 di Riau

Kendati demikian, Budi menegaskan bahwa penggunaan masker meskipun telah dilonggarkan, harus tetap sesuai dengan anjuran pemerintah.

Namun, Wiku menyebut ada kenaikan kasus pada periode 2-8 Juni 2022. Ia menyebutkan 5 provinsi penyumbang kenaikan kasus tersebut. Mereka adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

“Pertama DKI Jakarta mengalami kenaikan 30%, kedua Banten mengalami kenaikan 38%, dan yang ketiga Jawa barat mengalami kenaikan 18%, keempat DIY Yogyakarta mengalami kenaikan 45%, dan kelima Jawa Timur mengalami kenaikan 37%,” ucap Wiku dalam keterangannya dikutip Kamis (9/6).

Baca Juga :   Wabah COVID-19 di Korsel Kian Parah

Tak hanya itu, penyebab meningkatnya kasus COVID-19 juga disebabkan oleh virus Omicron varian baru, yakni BA.4 dan BA.5. Hal tersebut dikonfirmasi Jubir Kemenkes Mohammad Syahril.

“Hari ini kita mendengar berita ditemukannya subvarian BA.4 dan BA5. Sub Variannya adalah varian baru dari omicron yang di beberapa negara itu. Hampir di sekitar 15 negara sudah ada kasusnya,” terang Syahril dalam rilis dikutip Minggu (12/10).

Baca Juga :   Terungkap Efek Samping Vaksin COVID-19, Moderna

Syahril juga menjelaskan karakteristik varian BA.4 dan BA.5. Berdasarkan hasil riset Kemenkes, transmisi varian ini menyebar lebih cepat.

“Transmisi BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibanding Omicron sebelumnya yaitu BA.1 BA.2,” ujar Syahril.

Mengenai tingkat keparahannya, Syahril menjelaskan tidak ada indikasi yang menyebabkan kesakitan yang lebih parah dibanding varian omicron lainnya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO