Belum Bayar Uang Masuk Sekolah, Siswa di Bantul jadi Korban Bully

JagatBisnis.com – Lima siswa SMP Muhammadiyah Banguntapan, Kabupaten Bantul, tak bisa melaksanakan ujian karena orang tua belum mampu membayar dan melunasi uang masuk sekolah. Namun tak hanya itu, sejumlah siswa ini juga mendapatkan perundungan (bullying).

Salah satu orang tua siswa, Risyanto (42), mengatakan, nama-nama siswa yang belum membayar itu disebar ke grup wali murid oleh pihak sekolah. Perlakuan pihak sekolah ini yang membuat siswa dan orang tua putus asa hingga malu.

“Grup WA itu siapa-siapanya (siswa) itu ada kurang (bayar) sekian juta, itu yang kemarin juga saya protes kepada kepala sekolah. Grup WA wali murid. Seluruh kelas. Jadi ada, di-share itu berapa anak itu kurang sekian juta. Sehingga kita sebagai orang tua juga agak down juga,” kata Risyanto ditemui di depan SMP Muhammadiyah Banguntapan, Bantul, Jumat (10/6).

Baca Juga :   Anak Gadis yang Jadi Korban Bully Bakal Tempuh Jalur Hukum

Menurutnya, para siswa ini juga merasa malu lantaran siswa lain mengetahui siapa saja siswa yang belum membayar uang masuk sekolah.

“Anak saya belum mau (sekolah) karena masih ketakutan. Karena kemarin temannya ada yang masuk dapat informasi itu (yang belum bayar) kan dia jadi takut down,” terang Risyanto.

Baca Juga :   3 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka Terkait Kasus Bullying Anak di Tasikmalaya

Anak Risyanto malu pada teman-temannya karena salah satu siswa berinisial F yang juga uang masuknya belum lunas diledek teman-temannya.

“Jadi anak saya juga takutnya kalau masuk juga dibegitukan (di-bully),” paparnya.

Bahkan kini sang anak meminta kepadanya untuk pindah sekolah. “Sudah pada tahu semua. Ini anaknya takut atau gimana, ‘Pak mbok pindah sekolah saja’ seperti itu bilangnya,” bebernya.

Risyanto mendapat informasi ada anak yang dijemput orang tua karena disuruh guru mengerjakan ujian di luar kelas.

“(Anak saya) masih takut, karena kemarin ada temennya yang dijemput juga di sini ternyata disuruh mengerjakan di luar, itu kan anak pada komunikasi kita enggak tahu. Jadi takut mungkin, ketakutan,” bebernya.

Baca Juga :   3 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka Terkait Kasus Bullying Anak di Tasikmalaya

Risyanto pun berharap agar anak-anak ini tidak menjadi korban diskriminasi karena masalah uang sekolah berujung tidak boleh ujian. Ia sendiri telah berusaha melunasi uang masuk sekolah anaknya.

“Mental anak ini down. Tadi yang (siswa) F katanya dijemput oleh pihak sekolah (untuk masuk) tetap enggak mau, dia malah nangis. Itu mental-mental anak yang perlu diperhatikan,” terang Risyanto. (pia)

MIXADVERT JASAPRO