Sepanjang 2021, BRI Setor Rp27,09 Triliun ke Negara

JagatBisnis.com –  PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyetorkan dana sebesar Rp27,09 triliun kepada negara di sepanjang tahun 2021 lalu. Setoran tersebut terdiri dari pembayaran pajak senilai Rp20,17 dan pembayaran dividen atas laba tahun buku 2020 senilai Rp6,92 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, hal ini merupakan komitmen nyata pihaknya dalam memberikan economic value kepada seluruh stakeholders. Apalagi, di tengah kondisi pemulihan ekonomi seperti saat ini berhasil memberi makna kepada seluruh stakeholders melalui penciptaan economic value dan social value untuk menjaga fundamental kinerja perusahaan agar dapat terus tumbuh secara sehat, kuat dan berkelanjutan.

“Keberhasilan kami mencatatkan kinerja gemilang pada tahun lalu merupakan hasil dari strategi transformasi yang telah dimulai pada 2018 dengan tema BRIvolution 1.0 dan dipertajam menjadi BRIvolution 2.0 pada tahun 2021. Sehingga kami mampu menghadapi tantangan dan peluang bisnis yang ada,” katanya, Senin (6/6/2022).

Baca Juga :   Mudahkan Petani dan UMKM dapat Modal, TaniFund dan BRI Siapkan Dana Rp 200 Miliar

Dia menjelaskan, apabila ditarik lebih jauh, sejak 2019 hingga 2021, pihaknya telah menyetorkan pajak dan dividen kepada negara dengan jumlah total mencapai Rp82,04 triliun. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan empat strategi utama untuk meneruskan capaian positif hingga akhir tahun 2022 dan untuk dapat terus.

Baca Juga :   BRI Sahabat Disabilitas, Bantu Penyandang Bisa Bersaing di Dunia Kerja

“Pertama, selective growth, di mana BRI berfokus pada sektor yang memiliki potensi tinggi, dengan eksposur minimum terhadap gejolak eksternal, yaitu sektor pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman. Selain itu, kami akan meneruskan strategi business follow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk membantu penguatan pertumbuhan ekonomi domestik,” ungkapnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga akan fokus pada kualitas, selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah. Selain itu, pihaknya juga menerapkan soft landing strategy dengan membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi.

Baca Juga :   KUR Jadi Penyelamat UMKM di Masa Pandemi

“Sedangkan, untuk menjaga profitabilitas, BRI fokus pada pinjaman dengan high yield tinggi yaitu segmen mikro dan consumer loan serta meningkatkan efisiensi melalui peningkatan dana murah (CASA). Dalam menghadapi tren kenaikan suku bunga, kami terus meningkatkan CASA secara gradual dari 63 persen pada kuartal I-2021, menjadi 66 persen pada kuartal I-2022,” ulasnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO