Kasus PMK di Kuningan Melonjak

JagatBisnis.com – Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kembali mengalami kenaikan. Jika sebelumnya hanya di angka 160 kasus, tercatat pada Sabtu (4/6/2022), sudah naik menjadi 323 kasus.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kuningan, Dadi Hariadi menuturkan, jumlah sapi yang terjangkit wabah PMK sudah mencapai 323 ekor. Bahkan masih terdapat 214 ekor sapi dalam kondisi sakit, sementara 98 ekor sudah sembuh dan 11 sapi telah dipotong paksa.

“Apalagi ada informasi ditemukan kasus suspek PMK di sejumlah lokasi lain. Beberapa di antaranya yaitu Desa Cileuleuy, Puncak hingga Cipari,” terangnya.

Baca Juga :   Diduga Imbas Peningkatan Kasus di Regional Asia Tenggara, PMK Merebak di Indonesia

Atas hal tersebut, pihaknya kini sudah membentuk tim dengan melibatkan para peternak dari desa setempat. Termasuk imbauan untuk dilakukan lock down, sekaligus membangun posko darurat PMK agar membatasi mobilisasi ternak sapi dan warga yang memasuki wilayah tertentu.

Penyaluran obat-obatan hingga vitamin bagi ternak sapi milik warga juga masih dilakukan.

Baca Juga :   Penanganan PMK di Gunungkidul Gunakan Obat Sisa Antraks

Meskipun jumlahnya masih terbatas sehingga belum memenuhi kebutuhan semua peternak di Kuningan.

“Jadi memang karena ada keterbatasan anggaran, sementara obat dan vitamin untuk penanganan wabah PMK dioptimalkan yang ada,” imbuhnya.

Pihaknya juga masih terus memantau perkembangan wabah PMK yang kini makin bertambah. Tak menutup kemungkinan, pihak dinas akan mendorong pula penanganan wabah PMK melalui anggaran dari Belanja Tidak Terduga (BTT).

Baca Juga :   Sehat dari PMK, Hewan Kurban di Sukabumi Diberi Kalung

“Sementara kita melihat perkembangan kasus wabah PMK ini, tidak menutup kemungkinan akan diajukan melalui pengusulan Anggaran BTT atas persetujuan dari Pak Bupati. Ini demi antisipasi jika kasus semakin meluas,” ujarnya.

Sejauh ini, pihak dinas akan tetap mengoptimalkan ketersediaan obat dan vitamin dalam penanganan wabah PMK. “Semoga ketersediaan obat yang ada kita bisa optimalkan, sehingga sapi yang terjangkit bisa sembuh dan wabah PMK bisa dikendalikan,” tutupnya.(pia)

MIXADVERT JASAPRO