JagatBisnis.com – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat terdapat lebih dari 1,65 miliar anomali trafik keamanan siber pada periode Januari-Desember 2021. Tentu serangan siber berkembang semakin canggih seiring perkembangan teknologi sehingga institusi atau perusahaan membutuhkan perlindungan endpoint untuk menghadapinya.
Keamanan atau proteksi endpoint merupakan metode keamanan siber untuk melindungi desktop, laptop, perangkat IoT (internet of things), dan perangkat yang berkomunikasi dengan jaringan pusat lainnya dari ancaman serangan siber.
Sekarang perusahaan-perusahaan di Indonesia bisa mendapatkan solusi keamanan endpoint dari jaringan PT Virtus Technology Indonesia (Virtus) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Virtus Christian Atmadjaja mengatakan ada tiga alasan mengapa keamanan endpoint menjadi tantangan tersendiri. Pertama, karena kecanggihan ancaman, di mana penyerang sudah memiliki metode tradecraft yang unggul dan memudahkan mereka mencapai target.
Discussion about this post