Sebelum Wafat, Buya Syafii Sempat Keluhkan Nyeri Dada dan Sesak Napas

Ahmad Syafii Maarif Foto: Muhammadiyah

JagatBisnis.com –  Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat (27/6) pagi. Pria yang akrab dipanggil Buya Syafii itu mengembuskan napas terakhirnya setelah dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS PKU Muhammadiyah Gamping Evita Devi Nur Rahmawati menceritakan riwayat perawatan Buya Syafii sejak awal masuk ke rumah sakit pada 14 Mei 2022. Menurut dia ini adalah serangan jantung kedua yang dialami Buya Syafii.

“Serangan jantung yang kedua dan kali ini kami membuat tim medis langsung nggih, hari itu juga kita membuat tim medis untuk perawatan beliau,” kata Evita kepada wartawan, Jumat (27/5).

Baca Juga :   Ma'ruf Kenang Sosok Buya Syafii

Saat itu dokter memutuskan untuk dilakukan katerisasi jantung. Evita mengatakan setelah dilakukan katerisasi hasilnya banyak penyumbatan di pembuluh darah jantung Buya Syafii.

“Sumbatannya terlalu banyak, terlalu keras, dan memang sudah sulit untuk dilakukan pemasangan ring ataupun dilakukan suatu operasi bypass,” kata Evita.

Buya Syafii akhirnya dilakukan perawatan optimal di rumah sakit. Dalam perjalanannya kondisinya semakin membaik.

“Sudah mulai oksigen mulai dilepas pelan, kemudian sudah mulai mobilisasi sudah mulai fisioterapi, bahkan kita sudah merencanakan beliau untuk dipulangkan sebetulnya,” kata Evita.

Baca Juga :   Buya Syafii Wafat, Megawati: Saya Merasa Kehilangan

Namun, kemarin kondisinya berubah. Buya Syafii sempat mengeluhkan nyeri dada dan sesak napas.

“Semalam atau kemarin sore beliau mengeluhkan nyeri dada dan sesak napas kembali setelah kita evaluasi ternyata itu serangan jantung ulang lagi,” kata Evita.

Evita mengungkapkan saat itu tim dokter langsung mengambil tindakan untuk meredakan sakit tersebut sesuai SOP. Menurutnya malam itu Buya sudah merasa tidak nyaman.

“Namun, ternyata tadi pagi beliau mengalami henti jantung, mengalami henti jantung. Kita lakukan resusitasi, pengobatan dan resusitasi jantung dan paru selama kurang lebih 1 jam karena henti jantung,” kata Evita.

Tim dokter melakukan tindakan itu selama 1 jam hingga akhirnya denyut jantung buya kembali. Namun kondisi itu tidak bertahan lama.

Baca Juga :   Ma'ruf Kenang Sosok Buya Syafii

“Karena memang kondisi sudah apa sumbatan yang juga sudah berat sehingga henti jantung itu kembali terjadi 40 menit setelahnya di ruang ICCU,” kata Evita.

“Pertolongan kembali resusitasi kita lakukan namun pertolongan yang terakhir ini tidak dapat mengembalikan seperti yang awal sehingga kami nyatakan meninggal dunia,” kata Evita.

Buya Syafii wafat pada pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, DIY.

Almarhum akan dimakamkan di pemakaman Muhammadiyah di Kulonprogo, DIY, usai salat Ashar, sekitar pukul 15.00 WIB. (pia)

MIXADVERT JASAPRO