Kapolres Kota Solok AKBP Ferry Suwandi, menyebutkan massa warga ketika itu berjumlah sekitar 100-an orang. Mereka meminta DI untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
“Masyarakat melihat bahwa ini merupakan wali nagari yang seharusnya jadi panutan tapi malah berbuat asusila,” ucap Ferry.
Ferry mengatakan, perbuatan asusila yang ada di dalam video diketahui terjadi pada 2019. Ia tidak mengetahui persis video tersebut, namun dari informasi pemeran perempuan masih ada hubungan saudara dengan wali nagari.
“Warga tahu karena ada rekaman, tapi tidak tersebar di media sosial. Beredar dari mulut ke mulut. Kabarnya si perempuan masih ada kaitannya, keponakan kalau enggak salah,” jelasnya. (pia)
Discussion about this post