Dalam surat pengunduran diri, dia menyebut perang yang diluncurkan oleh Presiden Vladimir Putin adalah kejahatan terhadap rakyat Ukraina yang akan merusak ekonomi Rusia. Ia pun menegaskan bahwa invasi ini akan menghancurkan semua harapan dan prospek untuk masyarakat yang bebas dan makmur.
“Selama dua puluh tahun karier diplomatik saya, saya telah melihat perubahan yang berbeda dari kebijakan luar negeri kami, tetapi saya tidak pernah merasa malu dengan negara saya seperti pada 24 Februari tahun ini,” papar Bondarev. 24 Februari adalah hari dimulainya invasi Rusia ke Ukraina.
“Tidak dapat ditoleransi apa yang dilakukan pemerintah saya sekarang. Sebagai pegawai negari, saya harus memikul tanggung jawab untuk itu, dan saya tidak mau melakukan itu,” ungkap dia seperti dikutip dari Reuters.
Discussion about this post