Begini Cara Kementerian BUMN Perkuat Kinerja BSI

JagatBisnis.com – Kementerian BUMN akan mendorong beberapa aksi korporasi bagi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) ke depan guna memperkuat kinerja bank syariah terbesar di Tanah Air. Sejumlah aksi korporasi dilakukan tak terlepas pula dari upaya mewujudkan misi BSI menjadi Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025. Sehingga BSI menjadi instrumen utama bagi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, saat ini, sedang membicarakan struktur kepemilikan emiten berkode saham BRIS tersebut. Padahal, sebelumnya sering diberitakan pemerintah akan memasukkan saham merah putih atau dwi warna ke BSI. Komposisi pemegang saham perseroan saat ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 50,95 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebanyak 24,91 persen, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sejumlah 17,29 persen. Sisanya adalah DPLK BRI sekitar 1,83 persen, BNI Life Insurance 0,01 persen, serta pemegang saham lain dengan kepemilikan kurang dari lima persen termasuk publik yang baru sekitar 7,08 persen.

“BSI akan didorong untuk melakukan beberapa corporate action untuk memperkuat kinerja. Nantinya Bank Mandiri akan meningkatkan kepemilikan jadi super majority. Di satu sisi juga pemerintah sudah bicara di media akan memberikan saham merah putih kepada BSI. Jadi selain anak usaha dari Bank Mandiri, ini BSI memang jadi anak BUMN yang memiliki saham merah putih,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (19/5/ 2022).

Baca Juga :   BSI Akusisi BTN Syariah

Dia menjelaskan, pihaknya memiliki hak memberikan keputusan atas kebijakan strategis BSI di masa datang. Terkait perubahan struktur kepemilikan saham tersebut akan dilakukan setelah aksi korporasi rights issue BSI senilai Rp5 triliun bahkan lebih. Langkah strategis tersebut rencananya akan dilaksanakan pada triwulan III-2022. Langkah-langkah strategis itu tak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia menjadi salah satu pemain utama dalam keuangan syariah global. BSI diposisikan sebagai tokoh sentral dari Indonesia.

Baca Juga :   Target Ada Pembukaan Rekening 10 Ribu Akun, BSI Gelar Virtual Exhibition

“Apalagi, BSI secara resmi sudah membuka representative office di Dubai, Uni Emirat Arab, sebagai realisasi program BUMN Go Global. Ini merupakan langkah awal menghubungkan perbankan dan keuangan Indonesia dengan pusat-pusat keuangan syariah dunia. Juga memperdalam penetrasi ekspor ke Afrika dan negara-negara Arab. Kami berharap BSI mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai. Yaitu menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global, untuk menginvestasikan dana mereka pada proyek-proyek pemerintah seperti Ibukota Negara Baru (IKN), proyek strategis BUMN, dan proyek infrastruktur, serta industri keuangan yang berkelanjutan di Tanah Air,” pungkasnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO