Pengangguran Terus Alami Penurunan

JagatBisnis.com – Performa dari APBN dalam konteks stabilitas fiskal sangat menggembirakan. Terbukti, per 31 Maret kuartal l, kondisi APBN sehat. Karena pendapatan negara tumbuh sangat tinggi mencapai 32,1 persen.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, menjelaskan, dari pencapaian tersebut angka pengangguran terus menurun. Hal itu menandakan kebijakan yang diambil pemerintah selama 2020-2022 sudah sangat baik. Apalagi, pada tahun 2021 pengangguran sudah menurun, kemudian 2022 kembali menurun. Ini menunjukan, arah kebijakan pemerintah sudah on the right track.

“Dengan begitu, realisasi dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai dengan April 2022 sudah berjalan dengan baik, terutama dalam konteks penanganan kesehatan berupa pemberian insentif-insentif yang sudah disiapkan. Selain itu, perlindungan masyarakat juga sudah berjalan sesuai dengan jadwal, seperti penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Kartu Pra Kerja menjadi bagian alasan hasil perekonomian yang terus membaik,” terang Febrio, seperti dikutip, Sabtu (14/5/2022).

Baca Juga :   Imbas Covid-19, Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 410.585 Orang

Dia meneranglan,selain semakin kuat, pertumbuhan ekonomi juga harus tetap berkualitas. Ini tercermin dari tingkat pengangguran yang menurun diimbangi dengan tingkat kemiskinan yang juga terus menurun, bahkan hingga ke tingkat ketimpangan yang terus membaik. Harapannya, Pemerintah dapat merancang kebijakan-kebijakan untuk menghadapi tantangan yang berbeda.

Baca Juga :   Imbas Pandemi, Tingkat Pengangguran Terbuka Naik Jadi 6,2 Persen

“Pada tahun ini, kita tetap optimis walaupun kita dihadapkan pada challenge yang berbeda dalam jangka menengah. Karena pada tahun 2022 hingga 2026, reformasi akan terus dilakukan dari sisi struktural, terutama dalam kemudahan berusaha, juga dengan menaikkan daya saing hilirisasi dan mendorong industrialisasi lebih kuat lagi. Selain itu, reform juga akan dilakukan dari sektor ekonomi digital, ekonomi hijau, serta sektor keuangan,” terangnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO