18 Orang Tewas dan 50 Orang Terluka akibat Ledakan di Hotel Saratoga

JagatBisnis.com – Korban tewas dalam insiden ledakan dahsyat di sebuah hotel bintang lima di Havana, Kuba, terus meningkat. Terkini, korban tewas mencapai 18 orang dan 50 orang lebih luka-luka.

Tim SAR terus menyisir puing-puing di Hotel Saratoga untuk mencari korban selamat. Mereka yang ditemukan kemudian dibawa ke rumah sakit. Sedangkan korban luka ringan dirawat di tempat.

Dikutip dari AFP, belum diketahui jumlah pasti korban luka-luka dalam ledakan tersebut. Kemenkes Kuba dan Kantor Kepresidenan Kuba menyebutkan angka yang berbeda di kisaran 50 hingga 65 orang.

Baca Juga :   Viral, Sofa Tua di Medsos Terjual Rp288 Juta

Ledakan dahsyat pada Jumat (6/5) waktu setempat merusak sebagian besar fasad, meledakkan jendela, dan menghancurkan mobil yang diparkir di luar hotel yang dikenal pernah diinapi Madonna, Beyonce, Mick Jagger dan Rihanna. Ledakan itu juga meruntuhkan kubah gereja di dekatnya.

Direktur RS Hermanos Almejeiras, Miguel Hernan Estevez, menyatakan salah satu korban luka parah yakni seorang anak laki-laki berusia dua tahun. Anak tersebut menjalani operasi tengkorak yang retak.

Baca Juga :   Sebuah Bangunan di Pancoran Roboh

Sementara itu pemilik hotel, Roberto Calzadilla, menegaskan ledakan bukan berasal dari bom. Ia menyebut ledakan karena kebocoran gas. Tepatnya ketika tangki gas sedang diisi ulang.

“Itu bukan bom atau serangan, itu adalah kecelakaan,” kata Presiden Kuba, Diaz-Canel, yang tiba di tempat kejadian satu jam setelah ledakan.

Menurut situs web Saratoga Hotel, hotel ini merupakan hotel kelas atas dengan 96 kamar, 2 bar, 2 restoran, spa, dan gym. Hotel tersebut dibangun pada 1880 untuk menampung toko-toko dan diubah menjadi hotel pada tahun 1933.

Baca Juga :   Geger, Mayat Wanita Telanjang Ditemukan di Hotel di Menteng

“Amerika Serikat mengirimkan belasungkawa yang tulus kepada semua orang yang terkena dampak ledakan tragis pagi ini,” kata juru bicara Kemenlu ASN, Ned Price, di Twitter.

Belasungkawa juga mengalir dari Bolivia, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.(pia)

MIXADVERT JASAPRO