NasDem akan Sodorkan Tiga Nama Calon Presiden

Partai Nasdem Foto: Tempo.co

JagatBisnis.com –  Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem bakal menjaring tiga nama calon presiden (capres). Ketiga nama yang selanjutnya disodorkan kepada pucuk pimpinan Partai NasDem Surya Paloh ini terungkap satu Menteri Kabinet Indonesia Maju dan dua kepala daerah.

“Tiga nama itu Insya Allah (terdiri dari) dua kepala daerah dan satu menteri,” kata politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago pada Selasa (3/5/2022).

Lebih lanjut, Irma belum mau membeberkan ketiga nama tersebut. Termasuk soal apakah tiga nama itu berasal dari internal atau eksternal partai. “Rakyat Indonesia semua yang satu misi dan visi kami anggap kader restorasi Indonesia,” terang anggota Komisi IX DPR RI ini.

Baca Juga :   Demi Target Menang Pileg dan Pilpres 2024, NasDem Perkuat Barisan

Dia hanya memaparkan capres harus memenuhi syarat Partai Nasdem. Syarat ini mumpuni secara elektabilitas, kapasitas, kapabilitas, dan akuntabilitas. Selain itu, capres juga harus memahami konsep restorasi Indonesia yang diusung Partai NasDem.

Tak kalah penting, capres juga perlu memiliki kemampuan finansial agar mandiri secara ekonomi.

Baca Juga :   Fotonya Terpampang Jadi Capres 2024 di DIY, Ini Kata Anies

Sebagai informasi, Partai NasDem menggelar Rakernas pada 15-17 Juni 2022 dengan agenda krusial menjaring tiga nama capres. Tiga nama capres yang terjaring kemudian diserahkan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Setelah itu, Surya Paloh akan memilih satu nama yang akan diusung NasDem dalam Pemilu 2024.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin memprediksi Rakernas Partai NasDem akan menggulirkan tiga nama capres dari luar partai.Sebab, Partai NasDem sejauh ini dinilai minim alias tidak banyak memiliki tokoh yang bisa mendapat dukungan publik untuk menjadi capres.

Baca Juga :   Surya Paloh: Nasdem saat Dukung Ahok dan Anies

“Kelihatannya akan dari eksternal partai. Karena NasDem menyadari tak ada kader internal yang mendapat dukungan publik untuk bisa menjadi capres atau cawapres,” kata Ujang.

Dia menambahkan, apabila terdapat nama capres dari internal partai, hal ini sekadar ‘pemanis’. (PIA)

MIXADVERT JASAPRO