Kuartal I 2022, Laba BSI Laba Bersih BSI Naik 33,18 Persen

JagatBisnis.com –  PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil membukukan laba bersih Rp987,68 miliar pada kuartal I 2022. Pencapaian itu mengalami peningkatan 33,18 persen secara tahunan (yoy). Hal itu seiring dengan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap institusi keuangan syariah.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pencapaian laba BUMN perbankan syariah ini juga membuktikan kondisi ekonomi Indonesia berada dalam pemulihan dari dampak krisis Covid-19. Karena secara fundamental, pembiayaan yang sehat dan solid didukung dengan efisiensi biaya serta ekspansi dana murah. Hal itu menjadi kunci kinerja cemerlang BSI pada triwulan I 2022.

“Pembiayaan yang kami salurkan tumbuh di semua segmen yaitu konsumer, korporasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), gadai emas hingga kartu pembiayaan serta pengembangan ragam dan inovasi digital melalui e-channel BSI,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (1/5/2022).

Baca Juga :   BSI Gandeng Kemenparekraf Bidik Pembiayaan UMKM Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Dia menjelaskan, penyaluran pembiayaan tersebut mencapai Rp177,51 triliun atau tumbuh 11,59 persen secara (yoy), dengan komposisi pembiayaan konsumer tumbuh 20,73 persen. Selain itu, pembiayaan mikro tumbuh 22,42 persen dan gadai emas tumbuh 8,96 persen. Capaian tersebut didukung pula pembiayaan sehat dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) net sebesar 0,9 persen.

Baca Juga :   BSI Siapkan Lebih 50 Persen SDM Milenial, Dukung Literasi Keuangan Syariah

“Dengan kinerja yang terus tumbuh, kami semakin siap menjadi Energi Baru Untuk Indonesia. Sehingga perbankan syariah diharapkan mampu menjadi prioritas dan kompetitif, bukan hanya sebagai alternatif layanan perbankan” bebernya.

Dia menambahkan, pihaknya juga mencatat portofolio pembiayaan berkelanjutan. Per Maret 2022, telah menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan sebesar Rp48,25 triliun atau berkontribusi sekitar 27 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Juga :   BSI Gelar Akad Massal 2.500 Nasabah FLPP

Sementara itu, untuk perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK), tercatat mencapai Rp238,53 triliun atau tumbuh sekitar 16,07 persen.

“Kinerja yang solid dan sehat juga ditunjukkan dari pertumbuhan aset sebesar 15,73 persen (yoy) menjadi Rp271,29 triliun. Adapun rasio kecukupan modal atau cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 150,09 persen. Selain itu, kami terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 75,35 persen,” tutupnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO