Alasan Jamaah An-Nadzir Gowa Tetapkan Idul Fitri 1 Mei 2022

JagatBisnis.com – Jamaah An-Nadzir Kabupaten Gowa menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1443 jatuh pada 1 Mei 2022. Penetapan itu telah melalui beberapa parameter dan metodologi pemantauan bulan yang dimulai pada purnama 14, 15, dan 16 yang bertepatan dengan tanggal 15, 16, dan 17 April 2022, dengan tiga pembuktian.

“Pertama, pada hari ke-14 Ramadhan, bulan sudah tenggelam di ufuk barat pada fajar kadzib, sementara matahari di ufuk timur belum terbit. Kemudian, hari ke-15 Ramadhan, bulan di ufuk barat tenggelam saat fajar siddiq.
inilah yang dimaksud fajar di barat dan fajar di timur. Lalu pada hari ke-16 Ramadhan, bulan tenggelam di ufuk barat setelah matahari terbit di ufuk timur,” kata Pimpinan An-Nadzir, Samiruddin Pademmui, Sabtu (30/4/2022).

Setelah menetapkan purnama 14, 15, dan 16, lanjut dia, seterusnya dihitung dan kemudian dilihat waktu terbit bulan di ufuk timur sebelum subuh hari pada hari ke-27 dan hari ke-28 Ramadhan. Kemudian melihat bayangan bulan dengan kain tipis dan kaca mata hitam. Pada hari ke-27 Ramadhan (Kamis, 28 April), bulan terbit pukul 04.04, dengan bayangan bulan tampak bersusun tiga, dan pada hari ke-28 (Jumat, 29 Mei) bulan terbit pukul 04.48 dengan bayangan bulan bersusun dua.

“Berarti bulan masih terbit satu kali lagi di hari Sabtu 30 April, meskipun sudah sangat sulit dilihat secara kasat mata. Seperti halnya dengan sulitnya melihat bulan baru yang terbit di Barat. Hal ini hanya bisa dideteksi dengan alat bantu teknologi aplikasi yang tentunya tidak bisa kita nafikkan,” bebernya.

menurut dia, untuk hari ke-29 Ramadhan (Sabtu 30 Mei), bulan masih terbit di ufuk timur sekitar pukul 05.30, meskipun sulit terlihat secara kasat mata. Oleh karena itu, selama bulan lebih dulu terbit di timur daripada matahari. Artinya masih bulan tua Ramadhan dan masih diwajibkan berpuasa. Kemudian, untuk mengetahui bulan baru, pihaknya melihat ke barat.

“Jika matahari lebih dulu terbenam daripada bulan, maka sudah masuk bulan baru, sekali pun selisihnya hanya beberapa menit atau derajat saja. Adanya fenomena alam dengan peristiwa konjungsi/Ijtima’/newmoon pada pukul 04.28 Wita saat gerhana matahari parsial terjadi di bagian selatan benua Amerika, adalah sunnatullah yang merupakan salah satu tanda dan petunjuk terjadinya pergantian bulan.

“Maka, di Indonesia, waktunya bertepatan pada pukul 04.27 fajar kadzib, sehingga puasa di hari Sabtu masih penuh. Karena pergantian bulan atau konjungsi/Ijtima’/newmoon terjadi saat fajar kadzib, maka masih memungkinkan kami melakukan Salat Idul Fitri 1443 H pada pagi hari, Ahad 1 Mei 2022,” tutupnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO