Kejar Ketertinggalan Infrastruktur, Indonesia Butuh Rp2.085 Triliun

JagatBisnis.com  – Infrastruktur di Indonesia masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia. Untuk mengejar ketertinggalan, Indonesia membutuhkan dana hingga Rp2.085 triliun untuk membangun proyek infrastruktur.

Direktur Jendral Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementerian PUPR , Agus Sulaiman mengatakan, berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) yang ada, tercatat sekitar Rp623 triliun untuk melaksanakan pembangunan proyek. Tapi sebenarnya untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lain, itu dibutuhkan anggaran hampir Rp2.085 triliun.

“Dari anggaran yang ada dengan anggaran yang dibutuhkan terjadi funding gap yang besar, jika hendak mengejar ketertinggalannya infrastruktur dari negara negara maju. Hampir sekitar Rp1.400 triliun (funding gap). Oleh karena itu saat ini para Dirjen di lingkungan Kementerian PUPR diamanatkan untuk mencari sumber pembiayaan yang kreatif atau creative financing. Salah satunya dengan Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Kalau untuk rumah ada Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP),” paparnya.

Baca Juga :   Kementerian PUPR Dorong Perkembangan Olahraga Gateball

Menurut dia, pembangunan infrastruktur menjadi kunci bagi pertumbuhan makro ekonomi nasional. Untuk itu, dia meminta perusahaan pelat merah mengambil peran penting untuk mendorong pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Karena peran BUMN dalam bingkai transformasi tidak hanya memberi dampak positif bagi perusahaan, namun juga bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga :   Juni, Kementerian PUPR Pastikan Rumah Khusus Relokasi Masyarakat Terdampak Bendungan Kuningan Siap Dihuni

“Makanya, kami menekankan kembali, pembangunan infrastruktur menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti transformasi BUMN, yang tidak hanya punya dampak ke BUMN-nya, tetapi juga pada perekonomian nasional,” pungkasnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO