Belanja Online saat Sahur Jadi Kebiasaan Konsumen di Bulan Ramadan

JagatBisnis.com – VP of Community and Merchant Success LummoSHOP Fandy Silalahi mengungkapkan sejumlah tren perilaku konsumen di bulan Ramadan dari berbagai sumber eksternal untuk mempersiapkan pebisnis melakukan adaptasi operasional usaha dan produksi, serta menentukan strategi yang tepat dalam meningkatkan penjualannya.

“Selama bulan Ramadan, umat muslim memulai aktivitas lebih pagi dengan sahur, kegiatan ini dimanfaatkan pula bagi sebagian besar masyarakat untuk berbelanja online sehingga menurut iPrice lonjakan trafik signifikan terjadi pada pukul 2-5 pagi,” kata Fandy Silalahi. “Bisa disimpulkan berbelanja online ketika sahur merupakan seasonal habit di Indonesia.” ujar Fandy dalam acara Media Gathering LummoShop Star Networking, Kamis (15/04/2022).

“Menurut laporan Populix, 2022, saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri, 82 persen dari responden menyatakan tertarik berbelanja kebutuhan untuk menunjang penampilan atau fesyen, 40 persen tertarik pada produk-produk kosmetik, diikuti oleh perlengkapan ibadah sebanyak 33 persen,” tambah Fandy.

Baca Juga :   Tahun 2021, Konsumen Belanja Online Meningkat 88 Persen

“Kue kering lebaran juga menjadi pilihan yang diminati sekitar 21 persen responden, sementara 18 persen diantaranya memilih untuk belanja kebutuhan pokok . Rata-rata orang Indonesia mulai berbelanja kebutuhan Ramadan puncaknya di minggu ketiga Ramadan menurut laporan Statista.” katanya

“Saat ini terjadi perubahan yang signifikan, karena ada akselerasi secara digital dan semakin banyak UKM yang on-boarding di berbagai platform digital,” kata Leonard Theosabrata, Direktur SMESCO.

“Dibutuhkan juga banyak kiat-kiat agar menjadi sukses dalam penjualan secara online. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran ini, yang paling penting adalah komunikasi dan juga market fit, dimana sesuai model bisnis yang dipilih, kita harus menyiapkan produk, program dan cara komunikasinya.”

Baca Juga :   Kemenkeu Kantongi Rp9,17 Triliun dari Pajak Belanja Online

“Sebelum masuk ke digital commerce, kami memang sejak awal sangat kuat di D2C, kami memiliki kedekatan yang sangat baik dengan pelanggan PURANA. Ketika masuk ke digital, untuk memperkuat brand presence kami di market online jadi tidak sulit, karena kami sudah memiliki basis customer yang kuat. Tapi jangan lupa, kita tetap harus menargetkan customer baru dengan inovasi produk tentunya agar market tetap antusias dengan brand kita.”

Baca Juga :   Bertabur Diskon Sharp Kembali Gelar Virtual Exhibition di Penghujung 2020

LummoSHOP telah mendorong digitalisasi usaha jutaan pebisnis di Indonesia dengan membantu pelaku usaha membuat situs web resmi tokonya melalui www.lummoshop.co.id sehingga mereka dapat mengelola operasional bisnisnya dengan lebih efektif, membangun relasi dan menjual langsung ke pelanggannya, serta membangun merek dan identitas unik bisnis onlinenya.

Program pendampingan Lummo Semesta lainnya terdiri dari Lummo Webinar, Lummo Support Partners dan komunitas online LummoNation. Lummo Semesta telah bekerja sama dengan beberapa lembaga dan dinas pemerintahan seperti Disperindag, KADIN, BPOM, MUI, Dinas Koperasi dan UMKM untuk mendukung daya saing pelaku usaha. Dengan demikian, semakin banyak pebisnis yang merasakan manfaat digitalisasi untuk ekspansi usahanya.(pia)

MIXADVERT JASAPRO