PLN Gencarkan Transisi Menuju Energi Bersih

JagatBisnis.com – PT PLN (Persero) menandatangani kerja sama pemenuhan tenaga listrik yang berasal dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT) melalui pembelian 70 ribu unit Renewable Energy Certificate (REC) atau setara dengan 70 ribu megawatt-hours (MWh) dengan beberapa perusahaan di Jawa Timur. Perusahaan itu adalah PT Otsuka Indonesia, PT Widatra Bhakti, dan 6 pabrik milik PT HM. Sampoerna.

EVP Retail PLN Regional Jawa, Madura, Bali, Abdul Farid menjelaskan, penandatanganan kerja sama kontrak pembelian REC merupakan bukti nyata kolaborasi untuk transisi menuju energi terbarukan. Hal ini juga sejalan dengan komitmennyauntuk mendukung pencapaian target 23 persen bauran energi terbarukan pada 2025 dan netral karbon pada 2060.

“Kami sangat menyambut baik komitmen PT Otsuka Indonesia dan PT HM Sampoerna untuk mendorong penggunaan 100 persen energi terbarukan melalui REC. Sehingga REC menjadi instrumen paling penting dalam menurunkan emisi. Kerja sama ini merupakan bukti nyata, sektor industri mengambil peran luar biasa dalam transisi energi terbarukan,” katanya, Rabu (13/4/2022).

Baca Juga :   PLN Uji Coba Bonggol Jagung Jadi Bahan Bakar PLTU Sumbawa Barat

Sementara itu, General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran menambahkan, kesepakatan yang dijalin merupakan bukti pihaknya terus memperluas kerja sama pemenuhan tenaga listrik dari pembangkit berbasis EBT. Terbukti, hingga Maret 2022, tercatat sekitar 30 ribu MWh energi terbarukan dari PLTP Kamojang telah digunakan oleh pelanggan enterprise di Jawa Timur.

Baca Juga :   Selama Idul Fitri, PLN Tangani 3.500 Laporan Pelanggan

“Kami sampaikan pula manfaat yang didapat pelanggan dengan REC ini banyak. Salah satunya, memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional. Kemudian tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur,” kata Lasiran.

Baca Juga :   PLN dapat Jaminan Pemerintah untuk Pinjaman dari ADB

Selain itu, lanjut Lasiran, pelanggan juga membuktikan eksistensinya dalam berkontribusi mengurangi emisi karbon. Yakni dengan cara menggunakan energi yang berasal dari pembangkit EBT di Indonesia dalam menjalankan bisnisnya.
Kontrak pembelian REC juga memberikan dampak bagi pemerintah yang tengah mendorong transisi energi menuju karbon netral 2060.

“Diharapkan, masifnya kontrak pembelian REC di sektor industri dapat mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan, sehingga dapat mempercepat pencapaian target bauran energi,” tutupnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO