Dorong UKM Tembus Ekspor, BRI Kerjasama LPEI

JagatBisnis.com – PT BRI (Persero) Tbk menjalin kerja sama bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam penyediaan dan pemanfaatan layanan jasa perbankan. Hal itu dilakukan untuk memperluas pangsa pasar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kerja sama tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) dan akan menjadi payung untuk berbagai peluang kerja sama, seperti Penjaminan Kredit, Asuransi Ekspor, Fasilitas Kredit, Tresuri, Correspondent Banking, Trade Finance &Service, pelaporan Rekening Khusus Devisa Hasil Ekspor (DHE) dan Devisa Pembayaran Impor (DPI), berbagai layanan perbankan, hingga Jasa Konsultasi untuk meningkatkan ekspor nasional.

“Selain itu, dilakukan pula Perjanjian Kerja Sama (PKS) di bidang penjaminan nasabah BRI dalam transaksi ekspor serta international services. PKS ini meliputi Perjanjian Fasilitas Bankers Acceptance, Perjanjian Trade Refinancing, Perjanjian Pembelian Tagihan (Forfaiting),Perjanjian Partisipasi Transaksi Perdagangan, dan Perjanjian Penerbitan Bank Guaranteeunder Counter Guarantee,” kata Direktur Utama BRI Sunarso, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/4/2022).

Menurutnya, hal tersebut merupakan upaya pihaknya untuk memfasilitasi layanan perbankan bagi UMKM yang telah menembus pasar ekspor. Selain itu, pihaknya juga terus fokus menjalankan misi untuk membuat UMKM naik kelas dan ikut meramaikan pasar ekspor. Sehingga kerja sama ini dapat membantu pengusaha ekspor yang feasible. Namun, belum bankable untuk mendapat pembiayaan dari perbankan. Maka, pengusaha tersebut memperoleh tambahan modal kerja atau investasi untuk dapat melakukan kegiatan ekspornya.

Baca Juga :   BRI Dukung Joyland Festival Jadi Momentum Baru Kebangkitan UMKM

“Penandatangan kerja sama tersebut juga merupakan bentuk sinergi kami untuk mendukung program ekspor nasional melalui Pembiayaan Ekspor Nasional. Selain itu, LPEI sebagai lembaga dengan status sovereign dapat memberikan penjaminan bagi bank dengan pembobotan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar 0 persen. Karena aset yang dijamin memiliki kualitas lancar dan pengecualian perhitungan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)/Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD). Sehingga hal tersebut dapat memberikan manfaat bagi perbankan dan pelaku usaha,” ungkapnya.

Baca Juga :   Pembiayaan BRI pada Sektor EBT Terus Meningkat

Dia menjelaskan, sinergi ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperbesar kontribusi UMKM dalam komposisi keseluruhan ekspor di Indonesia menjadi 17 persen pada 2024. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus meningkatkan sinergi dalam pelayanan nasabah ekspor dengan kustomisasi produk perbankan yang bisa dikolaborasikan bersama LPEI.

Baca Juga :   Transaksi BRI Mobile Tumbuh Pesat, Capai Rp1.075 Triliun

“Kami berkomitmen untuk terus fokus menumbuhkembangkan UMKM Indonesia. Hal ini tercermin dari komposisi kredit BRI Group kepada segmen UMKM yang menyentuh 83,86 persen dari total kredit per 31 Desember 2021. Bahkan, kami menargetkan proporsinya masih harus ditingkatkan menjadi 85 persen  dari total kredit,” pungkasnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO