PLN Teken Perjanjian Kerjasama dan Jual Beli Listrik EBT

JagatBisnis.com – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama serta perjanjian jual beli listrik di sela gelaran Energy Transition Working Group (ETWG) 1 di Yogyakarta pada Kamis (24/3/2022). Sejumlah kerjasama dan perjanjian yang diteken sebagai sebuah terobosan untuk sejumlah proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ada merupakan proyek yang sudah berjalan cukup lama persiapannya

“Dengan terlaksananya proyek yang ada saat ini, maka akan membuka upaya mendorong proyek-proyek EBT lain ke depannya. Sehingga sudah bisa mulai dilakukan debottlenecking untuk bisa mengakselerasi,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menambahkan, sejumlah kerjasama dan perjanjian yang sudah diteken sebagai bentuk komitmen pengembangan EBT ke depan oleh PLN. Langkah ini juga menjadi bagian program PLN untuk mencapai target carbon neutral di tahun 2060. Untuk mencapai target carbon neutral pada 2060 mendatang, maka kebutuhan penambahan kapasitas listrik mencapai 230 GWh. Sehingga konsumsi juga bakal meningkat hingga 1.800 TWh. Penambahan kapasitas ini pun diharapkan dapat bersumber dari EBT.

Baca Juga :   PLN Gandeng Hyundai Kefico Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik

“Makanya, kami mencoba menyusun ekosistem yang kondusif dalam rangka membangun EBT. Adapun harga listrik EBT pun terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini juga tercermin dari PPA yang diteken untuk PLTS Bali Barat dan Bali Timur. Sekitar lima koma sekian sen, sangat murah sekali. Harga jual listrik dari PLTS Bali Barat dan Bali Timur sangat murah karena berada di bawah USD6 sen per kWh,” pungkasnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO