Ini Penyebab Harga Minyak Goreng di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia

JagatBisnis.com –  Harga minyak goreng di Indonesia saat ini ramai diperbincangkan masyarakat. Karena harga minyak goreng di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan negara Malaysia. Apalagi, setelah pemerintah mencabut aturan harga eceran tertinggi (HET) dan banyak toko modern menjual harga minyak goreng kemasan dikisaran Rp24 ribu per liter. Sedangkan, di Malaysia harga minyak goreng dijual antara Rp23 ribu hingga Rp27 ribu per liter.

“Sebenarnya, harga minyak goreng di Indonesia tidak terlalu mahal untuk harga pasar. Satuan jual per liter di Indonesia ada di angka Rp24 ribu hingga Rp25 ribu. Tapi, karena Malaysia sejak tahun 1980-an punya program subsidi yang dijalankan sebelum Indonesia. Jadi, harga minyak goreng di Malaysia dianggap tidak terlalu mahal,” kata mantan Wakil Menteri Perdaganga Bayu Krisnamurthi, Senin (21/3/2022).

Justru, lanjut Bayu, minyak goreng di Malaysia saat ini dijual antara Rp23 ribu hingga Rp27 ribu per liter karena nonsubsidi. Tapi kalau subsidi, lebih murah dari harga itu. Adapun, jenis harga minyak di Malaysia yang dilakukan subsidi tidak terlalu banyak dan cenderung terbatas. Sedangkan untuk minyak yang nonsubsidi berkisar di harga Rp24 ribu hingga Rp27 ribu per liter.

Baca Juga :   ORI: Pedagang Pasar Tradisional Paling Berani Melawan Aturan Harga Minyak Goreng

“Indonesia masih lebih murah dibanding harga di negara Singapore, Thailand, dan Vietnam. Bahkan, sempat beredar harga minyak goreng di Indonesia lebih mahal dibanding Malaysia. Sebenarnya, hanya beda seribu hingga Rp2 ribu yang yang komersial,” tambahnya.

Baca Juga :   Harga Minyak Goreng di Kota Maumere Alami Kenaikan

Dia menjelaskan, untuk masalah subsidi tergantung sejumlah kebijakan pemerintahnya. Sedangkan, penduduk Malaysia hanya berkisar 25 Juta dan Indonesia 270 Juta. Kalau dibandingkan dengan yang disubsidi, jauh lebih sedikit dibanding yang tidak.

Baca Juga :   Jelang Ramadan, Minyak Goreng Rajai Tren Kenaikan Harga Bahan Pokok

“Subsidi Malaysia sudah berlangsung lama. Sedangkan, Indonesia baru akan dimulai misalnya Rp14 ribu per liter yang ditetapkan Kemendag. Kalau dari angka, memang seperti Indonesia lebih mahal. Tapi kita akui itu terbatas jumlahnya, dan sudah diatur undang-undang,” pungkas Bayu. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO