Ayah Kandung Perkosa Anaknya yang Sakit hingga Tewas

Ilustrasi korban perkosaan.

JagatBisnis.com – Seorang pria di Kota Semarang berinisial WD (41) ditangkap polisi lantaran memperkosa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 8 tahun. Tragisnya, sang anak meninggal dunia usai dipaksa melayani nafsu bejat pelaku.

Wakapolrestabes, Semarang AKBP IGA Dwi Perbawa Nugraha, mengatakan peristiwa keji ini terjadi pada Jumat 18 Maret 2022. Saat itu, korban dititipkan oleh ibunya ke rumah indekos pelaku di daerah Tlogosari, Pedurungan.

Pelaku dan ibu korban sudah bercerai 5 tahun yang lalu. Namun, korban dan pelaku masih kerap bertemu.

“Tersangka adalah orang tua kandung atau bapak dari korban. Yang laporkan adalah ibu kandung korban atau mantan istri tersangka. Mereka tadinya suami istri anak tiga. Anak ikut ibunya tapi masih sering nengok bapaknya di kos,” ujar Iga dalam jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Senin (21/3).

Baca Juga :   Setubuhi Anak hingga Puluhan Kali, Istri Penjarakan Suami

Saat itu lah, tersangka melancarkan nafsu bejatnya kepada anak kandungnya sendiri. Sang anak dipaksa melayani hingga ia kejang.

“Terjadi peristiwa itu yang mengakibatkan dan berakhir dengan hilangnya nyawa korban,” jelas dia.

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan, menambahkan korban dalam keadaan sakit saat ia menerima perlakuan bejat ayahnya.

“Anaknya demam saat datang, sudah dikasih obat. Anak sedang tidak fit saat pelaku melakukan,” imbuh Donny.

Sang anak sebenarnya sudah berusaha menolak dan menghalau ayah kandungnya itu. Namun, pelaku dengan kejinya tetap melanjutkan perbuatan tersebut hingga korban mengalami kejang-kejang.

Baca Juga :   Santriwati Korban Ustaz Cabul di Tulungagung Diduga Lebih Dua Orang

“Memang pada hari itu pelaku melakukan hubungan seksual. Anaknya kejang sejam atau dua jam saat itu. Lalu dibawa lah anak itu ke sebuah klinik oleh klinik diminta ke rumah sakit yang lebih besar. Tapi anaknya ternyata sudah meninggal dunia,” terang dia.

Untuk menutupi aksi kejinya, pelaku sempat mengatakan izin kepada ibu korban bahwa anaknya sakit dan harus dibawa ke rumah sakit.

“Sebelum itu pelaku bawa ke rumah ibunya untuk izin bawa ke rumah sakit, waktu itu ibunya tidak cek kondisi korban lalu mengizinkan anaknya dibawa ke rumah sakit. Dibawa naik motor dengan 1 orang saksi,” imbuh dia.

Baca Juga :   Oknum Polisi yang Diduga Perkosa ART di Sulsel Dicopot dan Ditahan

Korban akhirnya dikuburkan Sabtu 19 Maret 2022. Namun, polisi mendapatkan laporan bahwa kematian korban tidak wajar lantaran terdapat luka di bagian kemaluan serta dubur. Sehingga polisi memutuskan untuk membongkar dan mengautopsi mayat korban di hari yang sama.

“Dalam surat keterangan dokter ada kematian kurang wajar dengan tanda kekerasan di vagina dan dubur. Dari adanya itu kita buatkan laporan polisi, sementara kondisi korban sudah dimakamkan. Dengan adanya dugaan kematian tidak wajar lakukan pembongkaran makam dan otopsi pada pukul 21.40 WIB hari itu juga. Terbukti adanya kematian yang diakibatkan kekerasan seksual. Lalu kita amankan pelaku,” jelas Donny.(pia)

MIXADVERT JASAPRO