PLN Jatim Memperluas Penerangan Dusun Terluar Wilayah

JagatBisnis.com-PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mempercepat proses elektrifikasi wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) melalui program listrik desa (lisdes). Sepanjang 2022, sebanyak 16 dusun telah dialiri listrik. Wilayah itu di antaranya berada di Bangkalan, Sampang, Kangean, Ponorogo, Tulung Agung, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, dan Bondowoso.

General Manager PLN UID Jatim, Lasiran menngatakan, listrik yang dialirkan untuk 16 dusun tersebut menyuplai kurang lebih 896 pelanggan. Dipastikan, pada akhir Maret 2022, pihaknya kembali akan melistriki 9 dusun belum berlistrik lewat program yang sama. Sehingga saat Ramadhan, warga di dusun beribadah dengan nyaman dan khusyuk karena adanya listrik.

“Saat Ramadhan ini, mereka tidak lagi gelap-gelapan. Karena wilayahnya sudah dialirin listrik. Karena selama masyarakat di dusun tersebut belum menikmati penerangan listrik seperti dusun-dusun lainnya. Dengan adanya listrik akan sangat membantu masyarakat menopang aktivitas sehari-hari dan menjadi berkah bagi masyarakat,” kata Lasiran, Minggu (20/3/2022).

Baca Juga :   PLN Terapkan Teknologi Lebih Ramah Lingkungan untuk 32 PLTU

Dia menjelaskan, pada 2022 pihaknya juga akan membangun jaringan listrik desa di 98 lokasi yang menyuplai kurang lebih 13.296 pelanggan termasuk di kepulauan. Di antaranya, untuk panjang jaringan tegangan rendah (JTR) yang disiapkan mencapai 295,07 kms, jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 147,94 kms, dan 89 unit trafo kapasitas 8.850 KVA.

Baca Juga :   PLN Bekasi Genjot Peningkatan PAD PPJ, Sinergi dengan DPRD

“Dalam proses pembangunan dari mulai perizinan hingga pengoperasian, kami selalu menggandeng stakeholder terkait. Mulai dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga aparat keamanan. Sehingga dengan hadirnya listrik di lokasi-lokasi terluar tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, dan mampu membawa kemajuan daerah,” paparnya.

Baca Juga :   PLN Ajak UMKM Manfaatkan Abu Sisa Pembakaran Batu Bara

Dia mengaku, upaya melistriki desa-desa terluar tersebut kerap menemui kendala. Karena lokasi-lokasi yang dilistriki jauh dari perkotaan, sehingga akses jalan yang kurang memadai, belum beraspal, hingga pepohonan yang masih sangat rimbun. Sehingga memerlukan kerja ekstra untuk melakukan pengiriman tiang, pembangunan hingga penarikan jaringan, khususnya di kepulauan.

“Kami berharap adanya listrik ini dapat meningkatkan pembangunan pula di sektor lainnya sehingga daerah tersebut semakin tumbuh,” tutupnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO