40 Ribu Tentara Suriah Direkrut Rusia

JagatBisnis.com – Ukraina mengungkap, Suriah akan mengerahkan 40.000 tentara bayaran dari Timur Tengah untuk membantu . Sekitar 150 warga Suriah pun telah berderap menuju Moskow pada Selasa (15/3/2022).

Selain serdadu, Intelijen Kiev melaporkan, senjata dan peralatan militer akan segera dicurahkan ke Rusia dan Belarusia pula. Sementara itu, hingga 300 pejuang dikirim ke Ukraina setiap harinya.

Sebelumnya pun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengkonfirmasi pengerahan 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah. Kepala Mufti Ukraina, Sheikh Said Ismagilov, lantas merilis sebuah pesan untuk warga Suriah.

Ia mendesak agar mereka tidak menginjakkan kaki di Kiev untuk mendukung Moskow. Sebab, kaum Muslim juga merupakan bagian dari Ukraina. Terlebih, Ismagilov menegaskan, keputusan itu tentu akan menyebabkan dosa.

Baca Juga :   Diserang Rusia, Warga Ukraina Melarikan Diri ke Polandia

“Jangan datang ke sini untuk membunuh kami, jangan berbuat dosa. Muslim adalah bagian dari Ukraina,” tutur Ismagilov, sebagaimana dikutip dari Sky News.

“Kami membela negara kami. Ukraina tidak menyerang Rusia. Rusia menyerang Ukraina,” lanjut Ismagilov.

Mufti merupakan orang yang diberi wewenang untuk menghasilkan fatwa dengan cara ijtihad.
Putin pada Jumat (11/3/2022) memberi persetujuan pengerahan ribuan sukarelawan asing dari Timur Tengah. Pasukan itu akan memperkuat kelompok pemberontak dari Donbass yang didukung Rusia.

Kemhan Rusia kemudian mengunggah rekaman yang menunjukkan puluhan pria berkamuflase. Mereka mengangkat senapan Kalashnikov dan spanduk pro-Rusia dalam pertemuan para veteran perang di Suriah.

Langkah melibatkan sukarelawan itu dikatakan akan menggandakan kekuatan invasi Kremlin. Barat sempat menyebut agresi itu telah kehilangan momentum.

Baca Juga :   Intelijen AS: Rusia Akan Gempur Ukraina pada 16 Februari

Namun, Rusia kini dapat mengerahkan tentara bayaran tangguh tanpa risiko tambahan korban militer sendiri.

Pejabat AS menyampaikan pada Senin (7/3/2022), Kremlin menawarkan para serdadu Suriah USD 200–300 sebagai bayaran selama enam bulan.

Kendati demikian, Putin mengklaim, pasukan itu tidak mendaftarkan diri karena imbalan uang.
Menurut Putin, mereka datang sebagai pembebas yang ingin menyelamatkan orang-orang di wilayah-wilayah separatis Lugansk dan Donetsk.

“Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbass,” klaim Putin, seperti dikutip dari Reuters.
“Maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik,” sambung Putin.

Baca Juga :   Rusia Dikeroyok dan Disanksi Negara-negara Eropa

Demi membantu para ‘pembebas’, Menhan Rusia Sergei Shoigu turut memberikan usulan yang akan memperkuat pasukan di Donbass.

Shoigu mengatakan, rudal buatan Barat yang ditangkap oleh tentara Rusia di Ukraina harus diserahkan kepada pasukan tersebut.

Persenjataan lain seperti sistem pertahanan udara portabel MANPADS dan roket anti-tank juga akan diberikan kepada kelompok separatis itu.

“Mengenai pengiriman senjata, terutama senjata buatan Barat yang jatuh ke tangan tentara Rusia – tentu saja saya mendukung kemungkinan memberikannya kepada unit militer republik rakyat Lugansk dan Donetsk,” terang Putin, dalam sebuah pembicaraan yang disiarkan di televisi.

“Tolong lakukan ini,” jelasnya kepada Shoigu. (pia)

MIXADVERT JASAPRO