Densus 88 Tembak Mati Teroris di Sukoharjo, Polri: Sudah Sesuai Prosedur

JagatBisnis.com – Polri angkat suara terkait polemik insiden Densus 88 Antiteror menembak mati 1 teroris berinisial Sunardi (54) di Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/3) pukul 21.15 WIB. Sunardi disebut melawan petugas.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, langkah petugas menembak mati teroris tersebut sudah tepat dan sudah sesuai prosedur.

“Tindakan dalam hal ini sudah sesuai dengan prosedur diatur KUHP, KUHAP, Undang nomor 2 tahun 2002 dan peraturan Kapolri nomor 1 tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan kepolisian,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/3).

Baca Juga :   11 Terduga Teroris di NTB dan Lampung Diringkus Densus 88

Menurut Ramadhan, perlawanan yang dilakukan tersangka sudah sangat membahayakan petugas dan masyarakat yang ada di sekitar lokasi saat kejadian. Pihaknya pun tak ingin mengambil risiko.
“Dengan alasan tindakan tersebut karena tersangka sudah membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa masyarakat,” ujar Ramadhan.

Ramadhan menyebut, petugas Densus 88 yang saat itu berusaha menghentikan tersangka juga terluka. Mereka ditabrak tersangka dan saat ini masih menjalani perawatan medis.

Baca Juga :   31 PNS Masuk Jaringan Teroris

“Akibat perbuatan tersangka juga 2 terluka akibat tersenggol atau pun jatuh 2 anggota sedang dirawat di RS Bhayangkara,” tandasnya.

Sebelumnya, sejumlah pihak mengkritisi meninggalnya dokter bernama Sunardi (54) di tangan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Sukoharjo. Dokter penanggung jawab Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) itu disebut polisi melawan saat akan ditangkap.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, mengecam tindakan polisi yang dia sebut sebagai praktik kebiadaban yang tidak adil dan tanpa kemanusiaan.

Baca Juga :   Polisi Terima Pesan Teror Usai Tangkap 22 Teroris

“Seharusnya kemanusiaan yang adil dan beradab, tapi praktiknya ‘kebiadaban yang tidak adil tanpa kemanusiaan’. Semoga almarhum dr Sunardi mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amin,” ucap Fadli Zon melalui Twitter, Jumat (11/3).

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, juga menyoroti insiden ini sebagai hari yang kelam. Zubairi melampirkan poster ucapan duka dari Muhammadiyah Cabang Blimbing, Sukoharjo. (pia)

MIXADVERT JASAPRO