Rusia Kirim 1.000 Tentara Bayaran ke Ukraina

JagatBisnis.com – Intelijen AS mengungkap, Rusia akan mengerahkan tambahan tentara bayaran ke Ukraina. Pasukan itu meliputi 1.000 tentara bayaran.

“Kami melihat indikasi bahwa mereka (tentara bayaran) tengah direkrut,” tutur pejabat itu, sebagaimana dikutip dari CNN.

AS menduga Kremlin mengubah pendekatan militer mereka dalam invasi yang kini telah memasuki hari kesepuluh, Sabtu (5/3). Hingga kini, target untuk menggulingkan pemerintahan di Ibu Kota Kiev belum mendapati kemajuan.

Baca Juga :   Rusia Ancam Keluar dari Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam

Konvoi yang terdiri dari ratusan kendaraan lapis baja, tank, artileri derek, dan kendaraan pendukung logistik bergerak menuju Kiev. Tetapi, perjalanan konvoi besar-besaran itu terhambat hingga berhari-hari.

Berbagai media barat kemudian mengeklaim, pasukan Moskow dilanda kemerosotan dukungan moral. Pasukan tentara bayaran itu, menurut AS, akan membentengi unit yang semakin lesu tersebut.

Akibatnya, NATO memprediksi, fokus strategi Rusia bergeser menjadi membombardir kota-kota selain Kiev. Pihaknya meyakini, jumlah korban akibat gempuran akan melonjak.

Baca Juga :   Menlu Rusia Putuskan Tinggalkan KTT G20 Bali Lebih Awal

“Hari-hari mendatang kemungkinan akan lebih buruk, dengan lebih banyak kematian, lebih banyak penderitaan, dan lebih banyak kehancuran, karena angkatan bersenjata Rusia membawa persenjataan yang lebih berat dan melanjutkan serangan mereka di seluruh negeri,” jelas Sekjen NATO, Jens Stoltenberg.

Menlu AS Antony Blinken menyatakan sentimen serupa. Blinken memperingatkan, penembakan dan pengeboman akan menewaskan lebih banyak lagi warga sipil.

Baca Juga :   Amerika Serikat Larang Impor Migas dari Rusia

“Serangan Kremlin menimbulkan korban yang terus meningkat pada warga sipil di sana,” ungkap Blinken.

“Lebih dari satu juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga. Jutaan orang di seluruh Ukraina terjebak dalam kondisi yang semakin mengerikan saat Rusia menghancurkan infrastruktur sipil yang lebih kritis,” sambung Blinken.(pia)

MIXADVERT JASAPRO