Akses Pembiayaan KUR untuk UMKM Ditingkatkan

JagatBisnis.com-Kerja keras pemerintah dan partisipasi seluruh masyarakat telah membuahkan hasil dengan terkendalinya kasus pandemi Covid-19. Sehingga secara konsisten telah mendorong peningkatan mobilitas masyarakat dalam melakukan aktvitas ekonomi mulai pulih kembali. Oleh karena itu, perekonomian Indonesia mampu tumbuh positif sebesar 5,02 persen (yoy) pada Triwulan IV-2021, dan pertumbuh ekonomi tahun 2021 sebesar 3,69 persen (yoy).

“Semua komponen permintaan agregat dan sektor ekonomi tumbuh positif. Tentunya situasi ini juga akan memicu peningkatan aktivitas bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Maka, pemerintah mendorong peningkatan akses dan pengembangan UMKM melalui peningkatan ketentuan porsi kredit UMKM yang diatur dalam PBI Nomor 23/13/PBI/2021 tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Minggu (6/3/2020).

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir menjelaskan, pemerintah melanjutkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang berperan penting dalam percepatan penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi. Pada tahun 2022, pemerintah telah mengalokasikan anggaran PC-PEN sebesar Rp455,62 triliun.

Baca Juga :   Dalam Waktu 2 Bulan, Tiga Juta Warga Sembuh dari Covid-19

“Program yang terdiri dari klaster Penanganan Kesehatan, Perlindungan Masyarakat, dan Penguatan Pemulihan Ekonomi ini akan terus dimonitor secara intensif agar dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga :   Varian Mu COVID-19 Sudah Menyebar, Warga Diminta Waspada

Dia menjelaskan, di tahun ini, UMKM juga akan mendapatkan prioritas dalam alokasi anggaran PEN guna mendorong pemulihan yang lebih cepat. Penyaluran KUR terus menunjukkan peningkatan. Dimana realisasi KUR tahun 2021 meningkat 42 persen dibandingkan tahun 2020. Sehingga mencapai Rp281,86 triliun 98,9 persen dari perubahan target tahun 2021 sebesar Rp285 triliun dan diberikan kepada 7,4 juta debitur.

“Penyaluran KUR pada tahun 2022 hingga tanggal 28 Februari 2022 tercatat sebesar Rp55,06 triliun 14,75 persen dari target tahun 2022 Rp373,17 triliun dan diberikan kepada 1,26 juta debitur. Sehingga total outstanding KUR pada 28 Februari 2022 sebesar Rp412 triliun dengan NPL yang relatif rendah sebesar 0,98 persen.

Baca Juga :   9 Pasien Positif Covid di Bintan

Sedangkan, lanjut dia, untuk porsi penyaluran KUR tahun 2022 per sektor terbesar disalurkan di sektor perdagangan 44,8 persen disusul sektor pertanian 30,5 persen dan jasa 13,7 persen. Pemerintah juga telah memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen dari akhir Juni 2022 menjadi akhir Desember 2022.

“Dengan demikian, suku bunga KUR sampai dengan akhir Desember 2022 hanya sebesar 3 persen. Selain itu, Pemerintah juga menyediakan grace period selama 5 tahun,” tutupnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO