Saat Ujian Praktik Renang, Siswi SMA di Kupang Tewas Tenggelam

JagatBisnis.com – Na’as menimpa, Maria G. Ropa (17), siswi kelas tiga SMA Negeri 1 Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur yang tewas tenggelam saat mengikuti ujian praktik, di kolam renang Boneana.

Kejadian itu bermula dari pihak SMA Negeri 1 Kupang Barat yang melaksanakan kegiatan praktik olahraga renang bagi siswa-siswi kelas tiga.

Ujian renang ini dilakukan guna memenuhi nilai ujian praktik sekolah. Pihak sekolah pun memilih wisata Boneana sebagai lokasi ujian praktik.

Kapolsek Kupang Barat, Ipda Hendra Karel Wadu menjelaskan bahwa, pada Kamis (24/2) sekitar pukul 15.00 WITA, siswa-siswi yang berjumlah 66 orang terdiri dari tiga kelas ini dikoordinir oleh tiga orang guru olahraga, melaksanakan kegiatan praktik renang tersebut.

Baca Juga :   Lansia Nekat Bakar Rumah Tetangganya Sendiri

Setelah pelaksanaan kegiatan praktik renang di kolam, para guru membagi per kelompok yang mana bagi pelajar yang belum mahir berenang diarahkan ke kolam dengan air dangkal. Sedangkan yang sudah mahir berenang diarahkan untuk berenang di kolam dalam.

Setelah selesai kegiatan, koordinator guru menyampaikan kepada seluruh siswa berkumpul di pinggir kolam guna dilakukan pengecekan jumlah, untuk persiapan pulang ke rumah masing-masing.

Baca Juga :   Saat Latihan NATO, Pesawat Militer AS Jatuh di Norwegia

Namun, saat dilakukan pengecekan, korban tidak ada dalam barisan para siswa-siswi. Koordinator guru dan penjaga kolam langsung melakukan pencarian terhadap korban di sekitar kolam dan menemukan korban sudah tengggelam.

Para guru dan penjaga kolam langsung melihat tubuh korban yang berada di dasar kolam karena air di kolam masih terlihat jernih dan korban menggunakan baju berwarna merah.

Guru dan penjaga kolam langsung menyelam dan melakukan penyelamatan awal terhadap korban.

Mereka mengevakuasi korban ke pinggir kolam kemudian melakukan tindakan awal dengan cara memompa dan menekan dada korban.

Baca Juga :   Bocah Pekalongan Tewas Tenggelam Usai Mandi di Sungai

“Korban belum sadar, akan tetapi denyut nadi korban masih berdetak. Para guru dan penjaga kolam langsung membawa korban ke Rumah sakit St. Carolus Beremeus Kelurahan Belo, Kota Kupang untuk dilakukan penanganan medis,” ungkap Hendra Karel Wadu, Jumat (25/2).

Menurutnya, saat dilakukan penanganan medis, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga.

“Kami memeriksa sejumlah saksi dan meminta bantuan tenaga medis melakukan visum. Setelah itu jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk proses pemakaman,” tutup Hendra Karel Wadu. (pia)

MIXADVERT JASAPRO