Bulog Siap Menyimpan Cadangan Jagung Nasional

JagatBisnis.com – Guna menjaga ketahanan pangan komoditas jagung, Bulog telah menyiapkan berbagai infrastruktur untuk menyimpan cadangan jagung nasional, termasuk 1.600 gudang yang berada di seluruh Indonesia. Selain itu juga, telah memulai proses pembangunan unit Corn Drying Center (CDC) dan Silo di beberapa lokasi sentra produksi jagung sebagai tempat penyimpanan.

“Pembangunan kapasitas penyimpanan dan pengeringan jagung ada di 6 lokasi yakni, Gorontalo, Grobogan, Wonogiri, Tuban, Dompu (NTB), dan Lampung. Untuk di Gorontalo dan Grobogan total kapasitasnya 9 ribu ton. Sedangkan di Wonogiri, Dompu dan Lampung sebanyak 6 ribu ton. Paling besar di Tuban sebanyak 30 ribu ton dengan 10 unit silo,” kata Direktur Bisnis Bulog, Febby Novita, dalam webinar Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) dengan tema “Strategi Pengembangan Produksi dan Stabilisasi Jagung Nasional”, Kamis (24/2/2022).

Dia menjelaskan, cadangan jagung yang dimiliki pemerintah jumlahnya mencapai 100 ribu ton. Cadangan jagung itu sewaktu-waktu dapat digunakan oleh pemerintah untuk melakukan intervensi pasar, sekaligus menjalankan amanah Perpres 48/2016 untuk menjaga keterjangkauan jagung, terutama bagi peternak UMKM.

Baca Juga :   Bulog Siap Menjadi Operator Badan Pangan Nasional

“Dari sisi ketersediaan, upaya peningkatan produksi jagung dan kebijakan importasi sebagai alternatif pasokan dapat dilakukan untuk menjaga ketersediaan serta stabilitas pasokan dan harga jagung di tingkat konsumen dan produsen,” ungkapnya.

Baca Juga :   Kedelai Murah Disediakan untuk Perajin Tahu Tempe

Menurut dia, sesuai Perpres No.48 Tahun 2016, Perum Bulog mendapat tugas mengelola cadangan pangan pemerintah, termasuk ketersediaan jagung. Adapun, perkiraan konsumsi jagung untuk rumah tangga 234 ribu ton, pakan industri dan peternak mandiri 11,6 juta ton dan industri non pakan mencapai 2,2 juta ton. Jika dikalkulasikan total kebutuhan jagung nasional 2022 sebanyak 14,2 juta ton. Sehingga masih terdapat perkiraan surplus 2,6 juta ton.

Baca Juga :   Menko PMK: Tak Ada Kerugian Negara Akibat Penimbunan Beras Bansos di Depok

“Kalau sudah siap seharusnya pemerintah bisa memberikan penugasan untuk regulai penyimpanan jagung. Sehingga pada bulan-bulan tertentu tidak akan kebingungan lagi untuk penyimpanan. Kalau harga naik, kita langsung bisa gelontorkan dengan operasi pasar,” tutupnya. (eva)

MIXADVERT JASAPRO