Ombudsman: Minyak Goreng Langka sampai Papua

JagatBisnis.com – Saat ini masih terjadi kelangkaan minyak goreng di pusat perbelanjaan, ritel, pasar modern maupun pasar tradisional di sejumlah wilayah Indonesia. Bahkan, kelangkaan terjadi Papua. Situasi kelangkaan tersebut didapat dari hasil pemantauan di 311 pasar yang ada 34 provinsi, sejak 3 hari terakhir.

“Anggota kami telah melakukan pemantauan langsung pada masing-masing daerah. Dari beberapa informasi yang kami kumpulkan dari daerah dan apa yang kita lihat, minyak goreng itu masih langka,” ujar Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2/2022).

Menurut Yeka, kelangkaan minyak goreng terjadi karena adanya pembatasan stok yang hanya disimpan di gudang dan tidak ditampilkan pada etalase. Sehingga agen distributor menghentikan pasokan pada ritel dan pasar modern.

Baca Juga :   Harga Migor Meroket, Beli Gorengan 5 Ribu Cuma Dapat 3

“Kami juga menemukan, adanya penyusupan karyawan ritel yang menjual minyak goreng kepada pedagang tradisional dan agen distributor langsung menjual ke pasar tradisional dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Sehingga pembeli dapat membeli minyak goreng dengan syarat membeli barang lain di toko tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota Ombudsman perwakilan Sulawesi Tengah, Sofyan Farid mengataka, pasokan minyak goreng baik yang premium ataupun sederhana masih kosong di seluruh swalayan di Sulawesi Tengah. Namun, di pasar tradisional di wilayahnya, pasokan aman dan harga bisa dikendalikan antara Rp16.500 hingga Rp17.500 per liter untuk minyak goreng sederhana.

Baca Juga :   Beli Minyak Goreng di Daerah Ini Pakai PeduliLindungi Belum Berlaku

“Sebenarnya, di wilayah ini dibutuhkan operasi pasar. Tapi panic buying masih terjadi seminggu,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, anggota Ombudsman perwakilan Papua Barat, Eki Rahmadhaningtyas, mengaku kelangkaan minyak gorang juga terjadi di wilayahnya. Dari hasil pantauan yang dilakukan, ketersediaan minyak goreng kemasan sederhana, baik di pasar tradisional maupun modern stoknya sangat terbatas.

“Di pasar modern itu untuk kisaran harga minyak subsidi 1 liter itu masih dikenakan harga Rp14.000. Sedangkan, untuk harga per 2 liter antara Rp24.000 hingga Rp28.000, tapi stoknya terbatas,” terang Eki.

Begitu juga anggota Ombudsman perwakilan dari Kalimantan Selatan, Hadi, membeberkan, dari hasil pantauan selama tiga hari pada sejumlah lokasi, stok minyak goreng masih langka. Kelangkaan minyak goreng kemasan sederhana maupun premium di pasar tradisional sudah terjadi selama dua minggu terakhir. Kelangkaan minyak goreng ini karena lamanya pengiriman dari pihak distributor.

Baca Juga :   Satu Harga Minyak Goreng, Ada “Panic Buying” di Masyarakat

“Setidaknya selama 3 hari lalu, kami mendatangi 30 lokasi untuk memantau stok dan harga minyak goreng. Di Kota Banjarmasin minyak goreng masih langka, baik itu di pasar tradisional maupun modern. Meskipun stoknya ada, pembelian untuk consumen dibatasi. Adapun harga minyak gorang di pasar tradisional pedagang menjual dikisaran Rp17.000 hingga Rp19.000 per liter,” pungkas Hadi. (eva)

MIXADVERT JASAPRO