KAI Daop 5 Purwokerto Gelar Sosialisasi Antipelecehan Seksual di KA

JagatBisnis.com – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 5 Purwokerto menggelar sosialisasi antipelecehan seksual di Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (22/2/2022). Sosialisasi itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya pelecehan di atas kereta maupun area stasiun. Kegiatan yang melibatkan Komunitas Pecinta Kereta Api “Spoorlimo”

Kepala PT KAI Daop 5 Purwokerto Daniel Johannes Hutabarat mengatakan kegiatan tersebut diisi dengan pembentangan spanduk dan poster serta pembagian selebaran tentang antisipasi pelecehan seksual di stasiun maupun di atas KA. Selanjutnya, melakukan aksi simpatik dengan membagikan buket berisi karangan bunga, cokelat, dan masker kepada penumpang perempuan yang sedang menunggu kedatangan KA di Stasiun Purwokerto.

“Pembagian buket tersebut merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan kepada kaum perempuan yang notabene sering kali menjadi sasaran tindakan pelecehan seksual,” katanya disela-sela kegiatan tersebut.

Baca Juga :   Keamanan Data Face Recognition di Stasiun KA Diragukan, Ini Kata KAI

Dia menjelaskan, dari temuan Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA), pelecehan seksual di ruang publik dapat juga menimpa laki-laki walaupun angkanya lebih rendah dibandingkan pelecehan seksual terhadap perempuan. Karena 3 dari 5 perempuan dan satu dari 10 laki-laki pernah mengalami pelecehan di ruang publik. Pelecehan seksual di ruang publik dapat terjadi di jalanan umum dan transportasi umum, tidak terkecuali di KA.

Baca Juga :   Urai Penumpukan di Stasiun Manggarai, Stasiun Matraman akan Dioperasikan

“Meskipun hingga saat ini di wilayahnya belum ada laporan maupun temuan yang berkaitan dengan pelecehan seksual yang terjadi di stasiun maupun di atas KA. Tapi, kami bersama komunitas ini tetap menggelar sosialisasi antipelecehan seksual, baik di stasiun maupun di rangkaian KA,” tegasnya.

Baca Juga :   Kasus Sengketa Tanah di Bandung, PT KAI Ajukan PK

Menurut dia, isu tersebut menjadi penting agar masyarakat khususnya penumpang perempuan dapat teredukasi dengan baik dan mempunyai keberanian untuk melapor apabila mengalami pelecehan seksual. Maka, pihaknya berharap sosialisasi ini sebagai bentuk nyata pihaknya dalam upaya pencegahan agar tidak terjadi kasus pelecehan seksual baik di stasiun maupun di atas KA. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO