Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Deretan Pemimpin Dunia Kecam Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin

JagatBisnis.com – Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (21/2) untuk mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis—Donetsk dan Luhansk—di bagian timur, mengundang berbagai kecaman dari pemimpin-pemimpin .

Donetsk dan Luhansk menyatakan pemisahan diri dari Ukraina pada Mei 2014 silam. Gerakan separatis di kedua wilayah Ukraina timur, yang biasa disebut wilayah Donbass, merupakan kelompok pro-Rusia.

Rusia pun disebut sudah lama mendukung para pemberontak Ukraina tersebut.

Kecaman sekutu-sekutu Ukraina dan negara Barat terhadap keputusan Putin terus mengalir. Berikut tanggapan dari pemimpin-pemimpin negara sejauh ini, dilansir AFP:

Kecaman AS, Prancis, dan Jerman
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan keputusan Putin sebagai pelanggaran nyata atas Perjanjian Minsk.

Baca Juga :   Rusia Hujani Ukraina dengan 100 Rudal, 2 Orang Tewas

Ketiganya setuju bahwa akan ada konsekuensi terhadap Rusia akibat keputusan ini.
AS Janji Akan Jatuhi Sanksi

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan, akan ada respons cepat dan tegas atas keputusan Putin mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.

AS akan berkoordinasi dengan para mitranya untuk mengambil langkah yang tepat dalam menanggapi situasi ini.

Sekjen PBB Kecam Keputusan Putin
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa keputusan Rusia merupakan “pelanggaran integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Piagam PBB”.

Prancis Serukan Pertemuan PBB Darurat
Presiden Prancis Emmanuel Macron sampai sekarang masih terus mendorong solusi penyelesaian diplomatik.
Macron pun menyerukan agar Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada Moskow. Dalam pernyataan yang dirilis Pemerintahan Prancis, Macron mendesak dilakukannya pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB serta pemberlakuan sanksi Eropa yang ditargetkan.

Baca Juga :   Korban Ledakan di Mal Ukraina Bertambah Jadi 18 Orang

Inggris siapkan sanksi tegas
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mencela keputusan Putin. Ia menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan atas kedaulatan dan integritas Ukraina”.

Johnson menambahkan, sanksi yang sangat berat akan dijatuhkan saat Rusia mengambil langkah invasi atau serangan pertama.
Jerman Tuding Moskow Langgar Janji

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan, Moskow telah melanggar Perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014 silam.
Dengan itu, kata Baerbock, Rusia pun mematahkan janjinya pada seluruh masyarakat dunia.

NATO Sebut Rusia Cari-cari Alasan untuk Bisa Invasi Ukraina
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan, keputusan Putin kian merendahkan kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, merusak berbagai usaha penyelesaian konflik, serta melanggar Perjanjian Minsk.

Baca Juga :   Warga Sipil Mulai Dievakuasi dari Sejumlah Kota di Ukraina

“Rusia kian memantik konflik di Ukraina bagian timur dengan menyediakan bantuan finansial dan militer pada kelompok-kelompok separatis. Rusia juga mencoba menyusun dalih untuk menginvasi Ukraina lagi,” tambahnya.

Respons Tegas Uni Eropa
Dua tokoh Uni Eropa (UE) paling senior, Ursula von der Leyen dan Charles Michel menyampaikan respons tegasnya.
Keduanya mengecam keputusan Putin sebagai pelanggaran terang-terangan atas hukum internasional. Mereka menambahkan, UE dan mitra-mitranya akan merespons dengan persatuan, ketegasan, dan tekad solidaritas dengan Ukraina. (pia)

MIXADVERT JASAPRO