Begini Solusi Kementan Soal Mogok Perajin Tempe dan Tahu

JagatBisnis.com – Harga kedelai melonjak, perajin tempe dan tahu berencana akan mogok selama 3 hari, mulai Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022). Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui, hingga saat ini, kebutuhan kedelai untuk industri tahu dan tempe memang dipenuhi dari impor.

“Hal itu karena produksi kedelai dalam negeri terbatas, sehingga pemasukan kedelai impor jadi jalan keluar pemenuhan kebutuhan kedelai dalam negeri,” kata Direktur Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan, Kementan, Yuris Tiyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/2/2022).

Menurut dia, pihaknya sedang melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan produksi kedelai nasional. Salah satunya mendorong petani kembali tertarik menanam kedelai. Untuk tahun 2022, pihaknya memfasilitasi pengembangan kedelai seluas 52 ribu hektare. Di sisi lain, pihaknya juga mengajak peran off taker sebagai pembeli pasti kedelai.

Baca Juga :   Produktivitas Lahan Food Estate Terus Dipacu

“Strateginya dengan menggandeng off taker sebagai avalis pembiayaan. Dengan menggandeng offtaker, maka dimungkinkan untuk menjadi penjamin untuk pembiayaan KUR,” tegas Yuris.

Baca Juga :   Tahun Ini, Kementan Impor Daging Sapi dan Kerbau 223.142 Ton

Dia mengaku, lahan pertanaman kedelai yang disiapkan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa lahan tersebut akan berada antara lain di Provinsi Sulawesi Selatan, DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Lampung, Jambi dan Banten.

Baca Juga :   Indonesia Kembali Ekspor Telur Tetas Ayam ke Myanmar

“Kamk akan tanam di sentra yang sudah ada, Kita harapkan produktivitas bisa ditingkatkan, selama ini kuncinya ada di ketersediaan benih. Dengan pengawalan ketat akan dilakukan tanam di lahan kering, sebagian tumpang sisip dengan jagung, tebu dan kelapa sawit sebelum 4 tahun,” imbuhnya. (eva)

MIXADVERT JASAPRO