Corona Melonjak, PTM di DIY Tak Lagi 100 Persen

JagatBisnis.com – Kasus COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat akhir-akhir ini. Mencegah siswa terpapar corona, Pemda DIY memutuskan untuk mengurangi kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menjelaskan bahwa dirinya telah meminta sekolah untuk menyesuaikan jumlah siswa dan waktu pembelajaran di sekolah.

“Ya [PTM] tidak 100 persen lagi. Ada yang 50 [persen] ada yang 70 [persen]. Ada [masih] 100 persen tapi karena punya lokasi yang lebih, pengurangannya adalah supaya bisa jaga jarak,” kata Aji di Kepatihan Pemda DIY, Senin (31/1).

Baca Juga :   Wagub Riza Minta Warga Tidak Panik Meski BOR di Jakarta Naik

Aji menegaskan, bahwa skrining di DIY akan terus dilakukan. Termasuk hasil kasus corona harian yang mencapai 69 kasus pada 28 Januari lalu adalah buah dari skrining yang terus dilakukan.

“Selalu [corona di DIY]. Kemarin angka 69 ya itu karena hasil sebagian besar skrining dan tes karena mau bepergian. Yang mau bepergian ini rata-rata sehat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Biro Humas dan Protokoler Pemda DIY, Ditya Nanaryo Aji, menyampaikan data kasus corona harian di DIY. Hasilnya pada 31 Januari ini terdapat 48 kasus corona tambahan.

Baca Juga :   Kunci Lawan Varian Omicron dengan Menerapkan Protokol Kesehatan, 3T dan Vaksinasi

“Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 48 kasus,” kata Ditya.
Kasus corona hari ini berasal dari Kota Yogyakarta 15 kasus, Kabupaten Bantul 9 kasus, Kabupaten Kulon Progo 2 kasus, dan Kabupaten Sleman 22 kasus.

Per hari ini, kasus corona aktif di DIY mencapai 390 kasus. Sementara, positivity rate harian per tanggal 31 Januari 2022 adalah 0,57 persen.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) sebelumnya telah menyoroti hal ini. Dia meminta agar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di DIY dievaluasi. Hal ini mengingat mulai tingginya kasus corona di DIY.

Baca Juga :   Novavax Mulai Proses Membuat Vaksin untuk Omicron

Raja Keraton Yogyakarta ini menilai bahwa PTM 100 persen perlu diturunkan menjadi 50 persen.
“Saya sudah minta untuk mereka (dinas) anak-anak (TK-Paud) supaya ada pertimbangan kalau bisa untuk diberhentikan atau dikurangi lah. Kalau SMP, SMA saya mohon mungkin tidak 100 persen tapi 50 persen. Kita lihat seminggu ini perkembangan seperti apa,” ujar Sultan di Kepatihan Pemda DIY, Jumat (28/1). (pia)

MIXADVERT JASAPRO