Omicron di Indonesia Tembus 2.000 Kasus, BOR Terkendali

JagatBisnis.com-Kasus Covid-19 dari varian Omicron di Indonesia terus meningkat. Bahkan, pada Minggu (30/1/2022), tembus 2.000 kasus. Namun, pemerintah memastikan bed occupancy rate (BOR) terkendali. Kasus varian Omicron tersebar di 26 kabupaten/kota. Sedangkan transmisi lokal Omicron telah terjadi di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang juga kordinator PPKM Jawa-Bali mengatakan, varian Omicron belum berdampak besar bagi pertambahan kasus Covid-19 di Tanah Air. Omicron hanya menyumbang sekitar 10 persen dari total kasus Covid-19.

“Sebenarnya kasus konfirmasi Omicron sudah kelihatan masuk dan dari data yang kami dapat pada Sabtu (29/1/2022) angkanya lebih dari 1.900 kasus Omicron sudah ada di Indonesia,” kata Luhut dalam Sidang MPL PGI secara virtual, dikutip Minggu (30/1/2022).

Baca Juga :   Hore, Angka Kesembuhan Covid-19 di Dki Jakarta Tertinggi

Meski kasus konfirmasi Omicron terus meningkat, sambung Luhut, pemerintah masih dapat mengendalikan dengan aman. Penurunannya pun masih cukup bagus, sekitar 87 persen. Oleh sebab itu, pihaknya bisa memastikan penyebaran Omicron masih terjaga. Sedangkan, untuk BOR di rumah sakit juga masih terkendali.

Baca Juga :   Kasus Harian COVID-19 Depok Nihil, Wali Kota: Alhamdulillah

“Seperti di DKI Jakarta, BOR atau tingkat hunian tempat tidur di rumah sakit masih terkendali dengan angka di bawah 37 persen. Sedangkan, untuk kebijakan PPKM Jawa-Bali juga masih terus dievaluasi. Kami sebagai bagian dari pemerintah menyampaikan saat mengambil keputusan tentu berdasarkan kondisi yang ada dan sesuai kita telah datangkan para ahli,” tandasnya. Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kasus terkonfirmasi positif varian Omicron di Indonesia telah mencapai 2.613 kasus per Sabtu (29/1/2022) kemarin.

Baca Juga :   China Laporkan Tambahan 140 Kasus Baru COVID-19

“Dari 2.613 kasus tersebut, 1.394 kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), 1.018 kasus dari transmisi lokal, dan 201 masih dalam penyelidikan epidemiologi,” tutup Nadia. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO