Guru Ngaji di Bengkalis Raba-raba Bagian Sensitif Anak Muridnya

JagatBisnis.com – Seorang guru ngaji di Desa Sungai Nibung, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Riau, SP, melakukan pelecehan seksual terhadap anak didiknya.

Guru ngaji SP ini melakukan aksi bejatnya pada Jumat (28/1/2022). Terungkapnya kasus ini saat korban menceritakan kepada orang tuanya telah menerima perlakuan tidak senonoh oleh tersangka.

Aksi pelaku bejat pelaku dengan mencium, memegang serta memeras alat vital korban. Mendengar cerita sang anak, orang tua tidak terima dan melaporkan kepada polisi.

Baca Juga :   Predator Seksual terhadap Anak di Tangerang Ditangkap Polisi

“Tersangka SP saat ditangkap sedang berada di sebuah rumah di Desa Sungai Nibung, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis. Kini telah diamankan ke Mapolres Bengkalis,” ungkap Kapolres Bengkalis, AKBP Indra Wijatmiko.

Tersangka dijerat Pasal 82 Ayat 1 Jo Pasal 76E Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Orang tua korban berinisial D berharap penegak hukum di Kabupaten Bengkalis memberi hukuman kepada pelaku setimpal dengan perbuatanya yang sudah merusak moral, apalagi pelaku seorang guru ngaji.

Baca Juga :   Guru Pemerkosa 12 Santriwati, HNW: Hukum Seberat-beratnya

“Kami berharap dari pihak berwajib menghukum seberat-beratnya. Minimal sesuai tertera pada undang-undang tanpa ada rekayasa cukong-cukong maupun penyokong atau pejabat pembela,” kata D kepada Selasar Riau.

D menambahkan, pelaku merupakan pengajar guru agama. Seharuenya tersangka menjadi pendidik dan memberikan teladan yang baik. Sebaliknya, justru berkelakuan buruk terhadap anak didiknya.

“Kami minta tersangka dihukum berat, setidaknya menjadikan efek jera yang betul betul jera, agar bisa jadi pelajaran bagi yang lainnya,” ujarnya D dengan nada menggebu-gebu.

Baca Juga :   7 Anak Korban Pencabulan di Kota Malang, Polisi: Saya Pastikan Tidak Ada yang Hamil

Diakui D, psikis anaknya sempat terganggu setelah kejadian itu. Beruntung kini anaknya mulai berangsur membaik setelah mendapat pendampingan dari KPAI Bengkalis. Korban juga menjalani pemeriksaan psikolog di Pekanbaru.

“Namun ada satu korban yang sangat miris. Kondisinya sangat terpuruk setelah peristiwa itu. Bahkan sampai sekarang korban menjadi penakut bila melihat orang,” pungkasnya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO