Baku Tembak di Perbatasan Kirgizstan-Tajikistan, 4 Tentara Tewas

JagatBisnis.com – Penjaga perbatasan Kirgizstan dan Tajikistan terlibat baku tembak pada Kamis (27/1) di tengah ketegangan akibat konflik pemblokiran jalan. Menurut situs berita lokal, pemerintah provinsi Batken di Kirgizstan mengatakan setidaknya empat prajurit terluka akibat bentrokan tersebut.

Sementara Tajikistan mengatakan ada korban di antara warga sipil dan penjaga perbatasannya, tetapi tidak memberikan detail angka. Sebuah sumber keamanan Tajikistan mengatakan satu orang tewas dan sebelas terluka.

“Warga Tajikistan telah memblokir jalan antara pusat provinsi Batken dan desa Isfana di Kirgizstan. Penjaga perbatasan di kedua sisi berhasil membuka jalan, tetapi kemudian terjadi pertempuran,” kata pihak berwenang Kirgizstan, Kamis (27/1), dikutip dari Reuters.

Baca Juga :   Satpam Perusahaan Sawit Ditembaki Suku Anak Dalam Jambi

Perbatasan antara kedua negara, yang juga menjadi tuan rumah pangkalan militer Rusia dan bersekutu erat dengan Moskow, tidak dibatasi dengan baik. Baru-baru ini ketegangan terjadi akibat pemblokiran jalan secara sepihak di sisi Tajikistan, hingga terjadi bentrok.

Baca Juga :   Saat di Ruang Sidang, Hakim Asyik Bermain HP

Dalam pernyataan terpisah, pihak berwenang Kirgizstan mengatakan kedua pihak menyetujui gencatan senjata sekitar tengah malam. Tetapi baku tembak berlanjut 10 menit kemudian.

Sementara itu, layanan penjaga perbatasan Tajikistan mengatakan prajuritnya membela warga sipil Tajikistan dan pihak Kirgistan yang melepaskan tembakan terlebih dahulu.

Sekretaris Jenderal Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) pimpinan Rusia, Stanislav Zas, menyerukan gencatan senjata segera di perbatasan.

Zas pun disebut telah mengadakan pembicaraan telepon dengan pejabat keamanan senior dari Kirgizstan dan Tajikistan. Ia memastikan bahwa CSTO siap membantu menyelesaikan konflik.

Baca Juga :   Bom Parsel Meledak di Myanmar, 5 Tewas Salah Satunya Pejabat

“Konfrontasi bersenjata di perbatasan Tajikistan-Kirgizstan harus segera dihentikan,” kata dia.
Bentrokan antara bekas tetangga Soviet tersebut menjadi insiden pertama sejak kekerasan serupa tahun lalu yang menewaskan puluhan orang.

Setidaknya 49 orang tewas dalam pertempuran antara dua negara berpenduduk mayoritas Muslim itu pada April 2021 lalu. (pia)

MIXADVERT JASAPRO