Warga Langkat Dukung Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati

JagatBisnis.com – Keberadaan kerangkeng manusia di rumah pribadi Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, ternyata mendapat dukungan penuh dari warga sekitar.

Sebagian besar warga merasa kerangkeng manusia itu bukanlah tempat perbudakan. Melainkan, sebagai tempat rehabilitasi bagi pemuda pecandu narkoba.

Salah satu warga sekitar, Serehta Br Melala, mengatakan dia dan ratusan warga lainnya akan tetap mempertahankan keberadaan kerangkeng manusia itu karena merupakan sarana pembinaan bagi pecandu narkoba.

“Dengan adanya ini, kami warga Kabupaten Langkat sangat terbantu. Sebab banyak pecandu yang dirawat di sini sembuh total atau terbebas dari kecanduan narkoba,” ujarnya saat ditemui di lokasi pembinaan bagi pecandu narkoba, Rabu (25/1).

Baca Juga :   Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat Diperiksa

Masih kata Serehta, dalam menjalani perawatan, semua pasien mendapatkan perlakuan yang baik dan manusia. Bahkan kehidupan juga teratur dan tetap mendapatkan pengawasan oleh petugas tempat pembinaan bagi pecandu narkoba.

“Jadi tidak benar kalau ada yang bilang di sini tidak diperlakukan tidak manusiawi, disiksa, dipukuli, itu tidak benar,” kata dia.

Serehta memang tidak pernah memasukkan anggota keluarganya ke kerangkeng itu untuk direhabilitasi, tapi dia mendengar testimoni dari tetangganya yang pernah ada di dalam situ, bahwa tempat itu memang sebagai rehabilitasi pecandu narkoba.

Baca Juga :   Korban Tewas di Kerangkeng Bupati Langkat Lebih dari 3 Orang

“Kalau untuk makan, mereka diberikan makanan yang layak 3 kali dalam satu hari, pagi, siang dan sore,” tutur Serehta.

Untuk perawatan medis, masih kata Serehta, seluruh pasien juga mendapatkannya. Biasanya, dalam satu minggu, pasien mendapatkan 2 kali pemeriksaan kesehatan dari dokter Puskesmas Kecamatan Kuala.

“Kalau perawatan medis sudah pasti pasien mendapatkannya. Dokter dari puskesmas Kuala akan datang 2 kali dalam satu minggu untuk memeriksa kesehatan pasien,” terangnya.

Baca Juga :   Bupati Langkat Non-Aktif Didakwa Terima Suap Rp572 juta

“Intinya, kami warga di sini akan menentang keras kalau tempat pembinaan bagi pecandu narkoba ini ditutup. Karena ini sangat membantu warga miskin yang keluarganya menjadi pecandu atau terjerat dalam penyalahgunaan narkoba,” kata dia.

Senada dengan Serehta, Boru Surbakti, warga di sekitar juga mendukung keberadaan tempat rehabilitasi itu. Dia tak ingin tempat itu dihapus karena warga nantinya bingung mau rehabilitasi ke mana jika ada yang kecanduan narkoba.

“Kami mendukung dan kalau bisa jangan ditiadakan tempat ini. Kasihan warga lain yang pecandu narkoba,” kata dia. (pia)

MIXADVERT JASAPRO