Kasus Omicron Mayoritas Bergejala Ringan, Kenapa Ada yang Meninggal?

JagatBisnis.com – Dua kasus corona Omicron di Indonesia meninggal dunia, Sabtu (22/1). Keduanya berusia di atas 50 tahun.

Salah satunya seorang perempuan berusia 54 tahun dan punya komorbid lebih dari satu. Yakni diabetes melitus dan hipertensi.

Sementara satu lagi lansia yang belum divaksin sama sekali. Ia adalah laki-laki berusia 64 tahun, kasus transmisi lokal.

Baca Juga :   Warga Diminta Jangan Takut Omicron karena Vaksinasi di Solo Tinggi

Tak sedikit yang bertanya-tanya, kok sampai ada kasus Omicron yang meninggal? Bukankah menurut banyak riset di dunia varian ini menimbulkan gejala yang relatif ringan seperti batuk pilek?

Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkap kondisi 2 kasus tersebut sebelum dibawa ke RS Sari Asih Ciputat dan RSPI Sulianti Saroso Jakarta.

Baca Juga :   Cegah Omicron, Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga Ada yang Gratis

“Keduanya bergejala sedang saat dibawa ke RS. Setelah itu saturasi drop,” kata Nadia pada Minggu (23/1).

Di sisi lain, epidemiolog Unair Windhu Purnomo mengaku tak kaget bila ada kasus Omicron yang sampai meninggal.

Baca Juga :   87 Jemaah Umrah Asal Indonesia Positif COVID-19, 10 Orang Diduga Omicron

Apa alasannya?
“Lha kan memang mereka yang lansia, atau yang punya komorbid, obesitas atau yang belum divaksinasi lengkap adalah berisiko tinggi untuk bergejala berat sampai kritikal,” tutur Windhu melalui pesan singkat.

“Bahkan meninggal bila tertular,” tutupnya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO