<strong>JagatBisnis.com - </strong> Customs Visit Customer (CVC) merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan Bea Cukai sebagai sarana memberikan asistensi terkait kepabeanan dan cukai kepada para pelaku usaha. Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana mengungkapkan, CVC jadi salah satu sarana bagi Bea Cukai mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan. “Selain untuk memberikan asistensi kepada para pelaku usaha, kami juga mencari informasi apa kendala yang dialami sehingga dapat merumuskan kebijakan ke depannya lebih baik,” ungkap Hatta. Program CVC ini juga ditujukan untuk mengetahui proses bisnis para pelaku usaha yang memanfaatkan fasilitas kepabeanan dan cukai serta untuk memastikan kepatuhan para pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya. Kegiatan CVC kali ini dilaksanakan oleh Bea Cukai Sumbawa, Bea Cukai Bengkulu, dan Bea Cukai Wilayah Sumatera Utara. Di Sumbawa, Bea Cukai mengunjungi salah satu mitra utama (MITA) kepabeanan, PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Dalam kunjungan tersebut, Bea Cukai berkesempatan melihat proses bisnis mulai dari proses penambangan, pengambilan sampel, hingga konsentrat tembaga siap untuk diekspor dalam bentuk curah serta kendala yang dihadapi PT AMNT selama melaksanakan kegiatan di bidang ekspor dan impor. Sementara itu di Bengkulu, Bea Cukai mengunjungi PT Firman Ketaun yang bergerak di bidang penambangan batu bara. Sebagai bentuk pelaksanaan industrial assistance, Bea Cukai melaksanakan asistensi serta edukasi di bidang kepabeanan. Bea Cukai Sumatera Utara juga mengunjungi salah satu kawasan berikat yaitu PT VVF Indonesia. Kunjungan yang dilakukan bersamaan dengan Bea Cukai Medan ini ditujukan untuk mengetahui lebih mendalam proses bisnis industri CPO dan turunannya serta peningkatan pengawasan dan pelayanan khususnya di bidang fasilitas kepabeanan. Kunjungan juga dilaksanakan ke Bea Cukai Belawan dan Laboratorium Bea Cukai Medan untuk berkoordinasi terkait pengawasan dan pelayanan industri CPO dan turunannya khususnya yang berada di area Sumatera Utara. Tiga produk mentahan dari kelapa sawit yakni CPO (crude palm oil), CPKO (crude palm kenel oil) dan CNO (crude coconut oil). Sementara PT VVF Indonesia didominasi memproduksi CPKO. (srv)
Discussion about this post