Menurut Eko, selain logam tanah jarang, sebenarnya terdapat logam critical raw material (CRM) yang juga ditemukan di Lapindo. Bahkan, jumlahnya diindikasi lebih besar dibanding logam tanah jarang. CRM adalah mineral mentah yang sangat penting untuk industri, bauksit, cobalt, antimoni, baryte dan lainnya.
“Kami melakukan studi di 9 lokasi untuk mengidentifikasi logam tanah jarang pada 2020. Salah satu lokasi yang ternyata menunjukkan adanya potensi logam ini adalah lumpur Lapindo. Sementara, terdapat 28 lokasi yang memiliki potensi logam tanah jarang, dengan rincian 16 lokasi di Sumatera, 7 lokasi di Kalimantan, 3 lokasi di Sulawesi dan 2 lokasi di Jawa,” pungkasnya. (*/esa)
Discussion about this post