JagatBisnis.com – Kesehatan adalah kunci agar dapat tetap produktif di tengah pandemi seperti saat ini. Oleh karena itu, pentingnya memperhatikan daya tahan tubuh dengan asupan yang kaya akan vitamin, khususnya vitamin D. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Combiphar meluncurkan Fortiboost D3 1000 IU, Kamis (13/1/2022).
Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar, Weitarsa Hendarto, mengatakan, masyarakat harus dapat terus menjaga serta meningkatkan daya tahan tubuh secara menyeluruh dan konsisten. Hal itu dilakukan, tidak hanya karena pandemi belum berakhir, tapi juga ketika situasi dan kondisi telah kembali normal.
“Kami pun menghadirkan sebuah produk yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan vitamin D dalam tubuh, agar senantiasa sehat, aktif, serta produktif, yakni Fortiboost D3. Kehadiran produk terbaru ini menegaskan komitmen Championing a Healthy Tomorrow yang terus menerus kami usung,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (14/1/2022).
Dia menjelaskan, kehadiran produk ini untuk memotivasi masyarakat agar melakukan langkah-langkah preventif guna memaksimalkan kesehatan kini dan nanti. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh dengan optimal dan menimbulkan risiko kesehatan pada tubuh. Apalagi, Asia Tenggara menjadi salah satu wilayah dengan prevalansi defisiensi vitamin D tertinggi, yakni hingga 70 persen.
“Produk ini mampu memenuhi kebutuhan vitamin D pada kondisi tertentu, seperti ibu hamil dan menyusui, kalangan lanjut usia, kalangan yang berisiko tinggi dan penderita penyakit infeksi atau autoimun. Formula bebas gluten yang dimiliki juga menjadikan produk ini aman bagi masyarakat yang sensitif terhadap gluten, serta bisa menjadi pilihan masyarakat untuk perkuat daya tahan tubuh dan tetap mempertahankan kesehatan di tengah kondisi pandemi,” imbuh Weitarsa
Sementara itu, General Practitioner & PhD Candidate in Medical Science, dr. Adam Prabata, menambahkan, kurangnya kadar vitamin D dalam tubuh, biasanya dialami oleh masyarakat. Tapi kebanyakan orang tidak menyadarinya akibat keluhan yang dirasakan sangat ringan, bahkan tidak ada keluhan sama sekali.
“Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab defisiensi vitamin D, yakni faktor fisiologis, tidak mendapatkan paparan sinar matahari yang memadai, serta kurangnya asupan makanan yang mengandung vitamin D,” ungkapnya.
Dia memamparkan, adapun tiga langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat guna mencegah terjadinya defisiensi vitamin D. Pertama, melakukan pengecekan kadar vitamin D secara berkala. Kedua, memperbanyak kegiatan di luar ruangan dan mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin D. Ketiga, mengonsumsi suplemen vitamin D.
“Penggabungan vaksinasi dengan penguatan sistem kekebalan tubuh melalui konsumsi suplemen vitamin D3 secara konsisten berpotensi membantu mencegah risiko-risiko berat virus corona, terutama dengan masuknya varian Omicron sejak pertengahan Desember 2021”, pungkas dr. Adam. (jbc/eva)
