JagatBisnis.com – Proses investigasi terkait adanya kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh dosen Unesa di beberapa fakultas masih terus berjalan.
Bahkan saat ini, tim Satuan tugas Penanganan Pelecehan dan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unesa tengah melakukan investigasi dan mengumpulkan bukti-bukti.
Kepala Humas Unesa Vinda Maya mengatakan, jika Sejauh ini, pihaknya masih melakukan proses investigasi, pengkajian dan beberapa hal terkait pemeriksaan.
“Kami dalam proses investigasi dan mengumpulkan data. Prosesnya akan berjalan dalam waktu 7 hari hingga hari Selasa (18/1) minggu depan,” kata Vinda ketika dihubungi Basra, Kamis (13/1).
Vinda menuturkan, dalam pengambilan keputusan sesuai hasil investigasi, pihaknya juga menghadirkan psikolog, sosiolog, pakar hukum, hingga dokter.
“Di satgas ini kan ada psikolog, sosiolog, hukum, dokter dan orang-orang yang concern terhadap penanganan kekerasan pada perempuan. Jadi tetap akan dilaksanakan kajian lebih lanjut dan hasilnya berupa rekomendasi yang dapat digunakan pimpinan untuk mengambil keputusan. Hasilnya nanti akan diumumkan ke publik,” tuturnya.
Tak hanya itu, agar kasus serupa tak kembali terjadi, pihaknya juga akan fokus dalam program pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kampus.
“Sesuai dengan Permendikbud, Tim Satgas PPKS akan melakukan penanganan kekerasan seksual saat ini, dan selanjutnya akan fokus dalam program pencegahan kekerasan seksual,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pelecehan seksual di Unesa ini mencuat setelah akun Instagram @dear_unesacatcallers membuat unggahan terkait adanya salah seorang mahasiswi Unesa yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh dosen berinisial ‘H’dari Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH). Bahkan dosen H juga telah dinonaktifkan sejak Senin, 10 Januari 2022.
Selang beberapa hari, akun tersebut juga kembali mengunggah terkait adanya kasus serupa yang dilakukan dosen berinisial ‘DW’ dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa.(pia)
